Dengan total 3.511 kasus positif virus corona dan 59 kematian, Thailand dinilai sebagai salah satu negara yang sukses mengendalikan pandemi Covid-19. Pemerintah pun berniat menjaga agar keadaan tetap seperti itu dengan menutup pintu perbatasan untuk wisatawan internasional sejak Maret lalu.
Namun dengan kontribusi sektor pariwisata terhadap PDB (produk domestik bruto) yang mencapai lebih dari 20 persen, hal ini menimbulkan dampak negatif pada perekonomian Thailand. Demi membangkitkan kembali sektor ini, pada pertengahan September lalu pemerintah Thailand menawarkan skema baru untuk memungkinkan wisatawan asing masuk ke negara tersebut.
Dinamai Special Tourist Visa (STV), visa ini terlihat sama seperti visa turis pada umumnya yang dikeluarkan saat pandemi Covid-19, yakni bila disetujui, wisatawan mesti dikarantina 14 hari setelah kedatangan, barulah setelah itu mereka bebas menjelajah Thailand.
Namun syarat pengajuan visa ini tidak sesederhana itu. Bangkok Post telah membuat diagram untuk mencoba menjelaskan langkah-langkah pengajuan SVT. Beberapa syaratnya termasuk wajib menyewa layanan pihak ketiga untuk mengajukan visa, membayar di muka untuk penerbangan langsung pribadi atau sewaan ke Bangkok, menempati akomodasi karantina Covid-19 di fasilitas yang disetujui negara, menunjukkan bukti pembayaran untuk akomodasi selanjutnya setelah karantina di Thailand, serta melampirkan asuransi kesehatan dengan manfaat perlindungan setidaknya 100.000 dolar AS.
Bila disetujui, STV menawarkan masa tinggal hingga 90 hari, dan bila berniat memperpanjang visa, wisatawan dapat melakukannya dua kali, yang berarti total masa tinggalnya dapat mencapai 270 hari – atau hampir sembilan bulan. Setelah karantina dua minggu di Bangkok, wisatawan bebas menjelajahi kawasan lain di Thailand, tetapi pemerintah kemungkinan besar akan tetap mengawasi pergerakan mereka dengan aplikasi pada smartphone ataupun gelang pelacak.
Program STV ini rencananya diluncurkan mulai Oktober, dengan wisatawan yang diizinkan masuk adalah 1.200 orang per bulan. Bila semuanya berjalan lancar dan pandemi tetap terkendali, pemerintah mengatakan akan meningkatkan jumlah ini di masa depan.
Teks: Melinda Yuliani