Sejumlah negara mulai membuka perbatasan dan menyambut kembali wisatawan, namun dengan menerapkan protokol keselamatan yang ketat. Negara-negara ini memberlakukan sederet persyaratan, mulai dari menunjukkan hasil tes PCR negatif Covid-19 atau melakukan tes di bandara ketibaan, wajib melakukan karantina, membayar deposit perjalanan yang mengakomodasi prosedur medis, hingga membatasi waktu kunjungan.
Namun tujuh negara di bawah ini justru menerima kunjungan wisatawan asing tanpa aturan ketat.
-
Albania
Sejak 1 Juli, Albania sudah membuka kembali perbatasan bagi pendatang asing dari negara mana saja, untuk kegiatan pariwisata. Saat ini tidak ada persyaratan untuk membawa hasil tes PCR negatif Covid-19, tidak ada tes saat kedatangan, dan pejalan tidak perlu melakukan karantina. Prosedur kedatangan hanya meliputi pengecekan suhu, menjaga jarak aman minimal 1,5 meter, dan pemakaian masker selama beraktivitas. Jika ditemui pejalan yang memiliki suhu di atas 37,5 derajat Celsius, akan dialihkan ke area khusus untuk karantina.
-
Brasil
Saat ini Brasil merupakan negara peringkat ketiga di dunia dengan jumlah kasus Covid-19 tertinggi, namun hal ini tidak menghentikan pemerintahnya untuk membuka akses masuk bagi pendatang asing. Brasil sudah membuka kembali perbatasannya sejak 30 Juli tanpa persyaratan berarti. Negara Samba ini hanya meminta wisatawan wajib memiliki asuransi perjalanan yang mencakup Covid-19 dan visa. Brasil hanya menerima tamu asing yang menggunakan transportasi udara melalui Bandara Rio de Janeiro dan Sao Paulo.
-
Republik Dominika
Walau sudah membuka akses masuk bagi pendatang asing, namun Republik Dominika baru saja menghapus persyaratan masuk yang ketat. Sejak 15 September, pihak berwenang secara acak akan melakukan tes napas bagi 3-10 persen penumpang yang datang. Tak ada kewajiban untuk membawa hasil tes PCR dan prosedur karantina untuk memasuki Dominika, negara ini terbuka bagi pendatang dari seluruh dunia. Pejalan hanya perlu mengisi formulir pernyataan kesehatan yang diberikan di pesawat, yang berisi tidak merasakan gejala Covid-19 dalam 72 jam terakhir dan memberikan detail kontak selama 30 hari ke depan.
-
Kosovo
Kosovo juga terbuka untuk pariwisata dan telah menghapus semua pembatasan perjalanan terkait Covid-19. Tidak ada pengujian maupun karantina bagi wisatawan dan Kosovo terbuka bagi wisatawan dari negara mana saja. Bagi tiap pendatang, wajib untuk dicek suhu tubuh dan jika menemukan penumpang dengan gejala Covid-19, akan dialihkan ke National Health Agency untuk pemeriksaan lebih lanjut. Wisatawan wajib mengenakan masker dan memiliki asuransi yang mencakup Covid-19.
-
Maldives
Sejak 15 Juli, Maldives membuka pintu masuknya bagi pelancong wisata dari seluruh dunia. Mereka yang datang, diwajibkan mengisi kartu pernyataan kesehatan dan tidak perlu melakukan pengujian Covid-19 atau menjalani karantina dua minggu sebelum melakukan berwisata. Namun aturan tersebut berubah pada 10 September, di mana pelancong wajib menunjukkan bukti tes PCR negatif Covid-19 yang berlaku tidak lebih dari 72 jam sebelum keberangkatan. Pengecekan suhu tubuh, wajib mengenakan masker merupakan aturan yang wajib dipatuhi dan bila menunjukkan gejala Covid-19, akan dilakukan pengujian lebih lanjut.
-
Turki
Turki telah dibuka kembali bagi turis dari semua negara dengan beberapa kebijakan yang tidak terlalu memberatkan. Tidak ada isolasi atau karantina wajib selama 14 hari bagi tiap tamu asing, termasuk tidak ada kewajiban melakukan pengujian Covid-19 sebelum kedatangan. Pelancong diharuskan mengenakan masker selama penerbangan, di bandara, dan saat berwisata, serta memiliki asuransi perjalanan yang mencakup Covid-19. Otoritas Turki juga tidak memperbolehkan penumpang berdiri di transportasi umum, demi menghindari pelanggaran aturan jaga jarak aman.
-
Meksiko
Meksiko terbuka untuk semua turis internasional melalui transportasi udara, tanpa pengujian Covid-19 atau karantina. Beberapa area masih ditutup, namun destinasi utama seperti Cancun, Puerto Vallarta, dan Los Cabos sudah dibuka sepenuhnya. Wisatawan harus memiliki asuransi perjalanan yang mencakup Covid-19 selama perjalanan mereka. Banyak kota mewajibkan penggunaan masker di tempat umum, bahkan Cancun membuat undang-undang dan mengeluarkan sanksi bagi mereka yang menolak mengikuti aturan. Jaga jarak aman juga diterapkan di seluruh ruang publik, termasuk hotel, restoran, dan pantai.
Teks: Priscilla Picauly