Sudah menonton film Sultan Agung: Tahta, Perjuangan, dan Cinta (2018) atau Bumi Manusia (2019)? Berseting lawas, kedua film ini melakukan pengambilan gambar di studio di Sleman, yang niat dibangun untuk menghadirkan nuansa autentik. Rampung syuting, set film tidak dirobohkan, namun diberikan pada Bupati Sleman dan kini menjadi atraksi wisata fotogenik.
Studio Alam Gamplong berlokasi di Dusun Gamplong, Desa Sumberrahayu, Sleman. Jika bertolak dari Yogyakarta, tujulah Jalan Wates KM 15 hingga menemukan pertigaan Klangon. Dari situ, belok kanan, seberangi jembatan rel kereta, kemudian belok kiri. Ikuti saja jalan hingga menemukan lapangan, lalu ambil jalan sebelah kiri dan beberapa ratus meter dari situ, Anda sudah tiba di Studio Alam Gamplong.
Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 15 Juli 2018, Studio Alam Gamplong menawarkan beberapa zona untuk dikitari, seperti Zona Replika Kranggan Surabaya; kawasan Pecinan; tiruan Benteng Batavia seperti yang dirancang Jan Pieterszoon Coen, lengkap dengan rekaan Sungai Ciliwung dan jembatan ungkit di atasnya; kompleks kampung Mataram era 1600-an, dengan bangunan beratap daun tebu kering (rapak); dan rumah tingkat yang terbuat dari kayu, yang kini ditransformasi menjadi pusat kuliner tradisional.
Memasuki Studio Alam Gamplong tidak hanya mengintip di balik layar produksi film, tapi seakan memasuki mesin waktu dan mundur beberapa abad untuk melihat seperti apa gambaran kehidupan di masa itu. Suasana lawas yang autentik inilah yang menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung, yang saat ini sedang gemar-gemarnya mencari destinasi fotogenik. Studio Alam Gamplong masih dijadikan lokasi syuting, sehingga pengunjung harus bersiap jika salah satu area ditutup untuk keperluan pengambilan gambar.
Buka Kembali dengan Protokol Kesehatan
Setelah ditutup selama tiga bulan, Studio Alam Gamplong dibuka kembali sejak 4 Juli dan tiap pengunjung wajib mematuhi aturan saat memasukinya. Untuk menekan angka penyebaran Covid-19, pengelola Studio Alam Gamplong menerapkan protokol kesehatan, yaitu:
- Pengunjung wajib mengenakan masker dan hanya boleh dilepas saat foto dan makan/minum.
- Pengunjung wajib mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau menggunakan hand sanitizer secara rutin.
- Pengecekan suhu tubuh oleh petugas.
- Menghindari kerumunan dan menjaga jarak minimal satu meter.
- Petugas akan melakukan tegoran jika menemukan pengunjung melanggar aturan dan akan melakukan denda di tempat sebesar Rp100.000 tiap pelanggar, bila tidak mengindahkan tegoran pertama.
Studio Alam Gamplong buka setiap hari mulai pukul 08:00 hingga 17:00, dengan tiket masuk seikhlasnya di kotak sumbangan untuk dana kebersihan, belum termasuk izin foto dengan kamera sebesar Rp5.000-Rp10.000. Pengunjung yang datang dengan kendaraan pribadi dikenakan tarif parkir Rp2.000 (motor), Rp5.000 (mobil), Rp10.000 (minibus), dan Rp20.000 (bus besar).
Teks: Priscilla Picauly