Candi Prambanan dan Ratu Boko di Yogyakarta telah kembali dibuka untuk turis mulai Rabu, 1 Juli 2020, dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.
Candi Prambanan yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO ini membatasi jumlah pengunjung hingga 20 persen dari kapasitas normal, atau sekitar 1.500 orang per harinya. Jam operasionalnya pun berubah, yakni mulai pukul 08:00 hingga 16:00.
“Kami menyediakan 500 tiket yang bisa dibeli secara daring, dan 1.000 tiket yang dibeli langsung di tempat,” kata Edy Setijono, direktur utama PT Taman Wisata Candi (TWC) yang mengelola Candi Prambanan, Candi Borobudur, dan Candi Boko.
Pengunjung yang hendak masuk ke kawasan candi juga dilarang membawa makanan maupun minuman, kecuali untuk bayi. Bila kedapatan membawa, makanan dan minuman ini harus ditinggalkan. Aturan ini diberlakukan untuk menjaga kawasan candi tetap bersih dari sampah, khususnya bungkus makanan. Wadah makanan dan minuman yang bersentuhan langsung dengan mulut orang dikhawatirkan dapat menyebarkan virus penyakit, apalagi jika sampah-sampah ini tidak dibuang pada tempatnya. Sebagai gantinya pengunjung dapat membeli makanan di tempat-tempat yang telah ditentukan.
Pihak pengelola candi juga telah menambahkan sejumlah fasilitas, termasuk wastafel untuk cuci tangan, bilik disinfektan, dan alat pengecekan suhu tubuh. Ambulans pun tersedia untuk keadaan darurat.
Anak-anak dan wanita hamil diperbolehkan masuk asalkan mematuhi aturan yang juga diberlakukan untuk pengunjung lain, yakni selalu mengenakan masker wajah, melakukan jaga jarak, dan rajin mencuci tangan selama kunjungan.
Edy mencatat bahwa beberapa pengunjung masih tidak mengetahui protokol kesehatan di pada saat kedatangan. Nantinya, gugus tugas Covid-19 dan unit internal dari PT TWC akan mengamati minggu pertama pembukaan kembali untuk evaluasi.
Menurut laman etiket PT TWC, tiket masuk ke Candi Prambanan adalah Rp50.000 untuk wisatawan domestik dan Rp350.000 untuk wisatawan asing. Sementara untuk Ratu Boko, tiket masuknya Rp40.000 untuk wisatawan domestik Rp350.000 untuk wisatawan asing
Di Candi Prambanan, pengunjung dapat melihat tiga candi utamanya, yakni Candi Wisnu, Brahma, dan Siwa, selain ratusan candi lainnya yang tak kalah menarik. Jumlahnya memang tidak 999 seperti yang dikisahkan dalam legenda Lara Djonggrang, namun Prambanan yang merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO ini merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia sekaligus salah satu yang terindah di Asia Tenggara.
Sementara Ratu Boko adalah bangunan megah yang dibangun abad kedelapan pada masa pemerintahan Rakai Panangkaran, salah satu keturunan Wangsa Syailendra. Menyuguhkan panorama kota Yogyakarta dan Candi Prambanan dengan latar Gunung Merapi, candi ini terutama terkenal dengan pemandangannya menjelang sore ketika matahari terbenam di balik Ratu Boko.
Teks: Melinda Yuliani