Bandara Internasional Taoyuan di Taipei mulai mengizinkan pelancong internasional untuk transit, menyusul keputusan pelonggaran pembatasan perjalanan. Sejak Maret, Taiwan melarang penumpang transit melalui negaranya untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Walau sudah diizinkan untuk transit, pihak bandara akan menerapkan prosedur ketat. Central Epidemic Command Center (CECC) menyatakan semua penerbangan dari atau ke Tiongkok belum diizinkan untuk transit. Penumpang harus terbang dengan maskapai yang sama selama masa transit, dengan pilihan maskapai China Airlines, Eva Air, dan Cathay Pacific.
Kementerian Luar Negeri Republik Tiongkok (Taiwan) mulai melakukan penyesuaian aturan secara bertahap, menyusul pelonggaran pembatasan perjalanan. Sesuai keputusan yang ditetapkan CECC, penyesuaian aturan ini dilakukan untuk memulihkan ekonomi seraya memasuki era normal baru.
Prosedur Masuk Bagi Pendatang Asing
Mulai 29 Juni, warga asing yang ingin melakukan perjalanan ke Taiwan selain untuk pariwisata dan kunjungan sosial reguler dapat mengajukan izin khusus dengan Sertifikasi Otorisasi Perjalanan ROC yang diproses secara daring. Bagi pelajar dan mahasiswa yang ingin melakukan program studi, akan ditangani Departemen Pendidikan sesuai prosedur yang berlaku.
Saat memasuki Taiwan, tiap pendatang asing harus menunjukkan sertifikat tes negatif Covid-19 berbahasa Inggris, yang berlaku tiga hari setelah jadwal keberangkatan dan wajib menjalani masa karantina mandiri selama 14 hari. Anggota diplomatik, pekerja migran, pelajar (yang proses masuknya dikelola Kementerian Luar Negeri, Departemen Tenaga Kerja, Departemen Pendidikan), pendatang yang datang untuk keperluan darurat, awak kapal, dapat dibebaskan dari penunjukan sertifikat tes negatif Covid-19. Awal bulan ini, Taiwan sudah mengizinkan pelancong bisnis dari negara-negara yang berisiko rendah atau sedang, tetapi mereka harus menjalani tes Covid-19 dan dapat mengajukan permohonan karantina singkat.
Teks: Priscilla Picauly