Menyusul penyebaran virus corona atau COVID-19 di Jepang, Perdana Menteri Shinzo Abe telah meminta sejumlah festival olahraga dan budaya yang terjadwal dalam dua minggu ke depan untuk dibatalkan, ditunda, atau diperkecil. Beberapa fasilitas umum juga ditutup untuk mencegah penyebaran virus Corona. Salah satunya adalah taman hiburan Tokyo Disneyland dan DisneySea.
Tokyo Disneyland dan DisneySea telah ditutup mulai Jumat, 28 Februari. Taman hiburan ini direncanakan akan buka kembali pada Senin, 16 Maret 2020. Namun, pihak pengelola tetap akan mempertimbangkan kembali hal tersebut dengan melihat kondisi lingkungan Jepang saat itu. Pengelola juga akan terus berkonsultasi dengan lembaga resmi yang bersangkutan.
Pihak Oriental Land yang mengoperasikan taman hiburan ini akan segera mengumumkan mekanisme pengembalian uang bagi wisatawan yang sudah memesan tiket. Kedua taman hiburan ini memang biasa menjadi destinasi wisata utama di daerah Tokyo. Dalam setahun, Tokyo Disneyland dan DisneySea dapat menerima lebih dari 30 juta pengunjung.
Dengan ditutupnya Tokyo Disneyland dan DisneySea, seluruh taman hiburan Disney yang terletak di Asia sudah resmi ditutup. Sebelumnya, Shanghai Disneyland Park dan Hong Kong Disneyland juga telah menutup pintu mereka sejak awal tahun ini. Dalam laporan pendapatan Februari lalu, penutupan Shanghai Disneyland Park bisa menyebabkan kerugian operasional hingga 135 juta dolar AS bila tidak beroperasional hingga dua bulan. Sementara kerugian yang dialami Hong Kong Disneyland dapat mencapai 145 juta dolar AS bila ditutup selama dua bulan.
Selain penutupan tempat wisata dan penundaan berbagai festival, Perdana Menteri Shinzo Abe juga telah memerintahkan sekolah untuk diliburkan mulai Senin, 2 Maret sampai akhir libur musim semi di bulan April. Sejauh ini, sudah ada sekitar 230 kasus virus corona dan 5 korban meninggal di Jepang. Kasus terbanyak ditemukan di Hokkaido.
Bagaimana dengan Olimpiade?
Jepang sebagai tuan rumah Olimpiade 2020 memiliki tanggung jawab besar untuk mengendalikan virus ini. Dalam beberapa minggu terakhir ini, anggota Komite Olimpiade Internasional (KOI) Dick Pound sempat meragukan kemampuan Jepang dalam menyelesaikan persiapan Olimpiade. Jika memang tidak memungkinkan, Olimpiade mungkin saja dibatalkan.
Namun di sisi lain, panitia penyelenggara menyatakan bahwa persiapan Olimpiade 2020 tetap berlangsung sesuai rencana. Panitia pelaksana juga akan terus bekerja sama dengan semua organisasi terkait yang terus memonitor setiap kasus penyakit menular. Organisasi ini juga akan mengkaji tindakan pencegahan yang mungkin dibutuhkan.
Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani