Kampanye tidak menggunakan material plastik yang makin gencar digalakkan akhir-akhir ini lahir dari fakta bahwa Indonesia merupakan negara penyumbang sampah plastik di laut terbesar kedua di dunia. Menyadari imbas signifikan yang akan dirasakan di waktu yang akan datang, langkah nyata mulai dikembangkan untuk menangani perkara ini, seperti mencoba membendung gelombang pasang polusi hidrokarbon yang banyak dilihat sebagai krisis global, di mana ide ini memerlukan aksi kolektif dari segala pihak.
Fakta di lapangan menunjukkan bahwa sampah plastik yang berhasil dikumpulkan setiap menitnya setara dengan satu truk. Mengangkut sampah plastik dari lautan tidak menyelesaikan masalah, diperlukan regulasi ketat mengenai pengurangan produksi plastik, terutama plastik sekali pakai yang mesti diaplikasikan di segala lapisan masyarakat, konsumen, dan produsen. Serangkaian konferensi lingkungan pun digelar sebagai ajang untuk mengambil komitmen dan tindakan untuk melindungi laut kerap dilakukan, seperti pada Konferensi Laut Kita 2018 yang berlangsung di Bali. Bagi FKKI (Forum Komunikasi Konservasi Indonesia), masalah ini tidak dapat ditangani sendiri oleh pemerintah. Melalui FKKI, tersedia wadah berkolaborasi yang memanfaatkan gabungan kekuatan organisasi lingkungan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara yang bisa memberi dampak konservasi berskala besar untuk mengurangi sampah plastik di laut.
Di sela-sela Our Ocean Confrence 2018 pun lahir komitmen, seperti PepsiCo, Danone, dan Univeler yang akan mendanai upaya mencegah sampah plastik di laut. Dana gabungan sebesar 90 juta dolar akan diinvestasikan dalam Circulate Capital, sebuah perusahaan manajemen investasi yang didedikasikan untuk proses inkubasi dan pembiayaan perusahaan juga infrastruktur yang mencegah sampah plastik di laut. Komitmen global dilakukan dengan 250 organisasi yang menyatakan siap terlibat aktif untuk menyelesaikan perkara sampah plastik yang terdiri dari beragam pihak, di samping itu, keputusan-keputusan internal turut menyumbang peran, seperti pemerintah Norwegia yang berkomitmen melawan plastik dengan bujet proyek mencapai 200 juta dolar, sedangkan UNI Eropa mengumumkan rencana untuk menghapus plastik sekali pakai pada 2021.