Kehadiran layanan taksi berbasis daring, Uber semakin memudahkan para pejalan dalam mengakses tempat-tempat wisata saat berlibur. Namun, masing-masing negara tak selamanya memberi kesan baik dalam hal pelayanan. Berdasarkan survei terhadap 800 turis Amerika untuk mengetahui pengalaman mereka menikmati layanan Uber di negara lain, berdasarkan tingkat pembatalan perjalanan, kualitas menyetir, sikap supir, dan pengalaman secara keseluruhan. Dari hasil survei tersebut, terhimpun data negara-negara mana saja yang terbaik dan terburuk saat melayani penumpang.
Kanada
Reputasi pengendara Uber di Kanada bukanlah favorit di mata partisipan survei, mungkin karena dipengaruhi karakter kebanyakan supir yang cukup heboh saat di perjalanan dan yang paling mungkin untuk membatalkan pemesanan di antara yang lain.
Korea Selatan
Tak berbeda jauh dengan karakter supir di Kanada, pengemudi Uber di Negeri Ginseng, Korea Selatan tidak memberikan gambaran kepuasan yang signifikan di kalangan penumpang, didukung dengan fakta bahwa penggunaan sewa mobil berbasis daring ini masih belum terlalu populer.
Irlandia
Para supir Uber di negara ini dikenal sebagai yang terbaik, dalam hal kepuasaan sepanjang di perjalanan. Partisipan survei mengakui bahwa para supir ini begitu memerhatikan keselamatan sepanjang di jalan, selain itu mereka juga mengantongi izin mengemudi dari National Transport Authority.
Inggris
Negara ini merupakan negara keempat terbaik dalam hal penggunaan jasa Uber, di mana fakta ini mengacu pada data Driver-Test.org. Para penumpang mengungkapkan bahwa para pengemudi di Inggris memiliki antusiasme yang baik selama di jalan dan jarang untuk membatalkan pesanan.
Amerika Serikat
Konsep sewa mobil berbasis daring cukup populer di Amerika Serikat, maka tak heran jika negara ini masuk dalam daftar pelayan Uber, walaupun secara data ditemukan bahwa pengemudi Amerika berada di peringkat terbawah, tapi penilaian secara keseluruhan masih dianggap tidak seburuk itu oleh sejumlah penumpang.
Spanyol
Walaupun Spanyol termasuk sebagai negara dengan pengemudi Uber yang paling mungkin untuk melakukan pembatalan, tapi mereka diakui memberikan kesan baik dengan memulai percakapan untuk mencairkan suasana.
Polandia
Pengemudi di Polandia kurang populer di kalangan penumpang jika dilihat dari sisi pembawaan ataupun cara mengemudinya. Menurut hasil survei, para partisipan mengakui bawah pengemudi Uber di Eropa rata-rata senang berbicara.
Tiongkok
Dari segi pelayanan, sikap supir, dan kualitas mengemudi, para pengemudi Uber di Tiongkok memiliki catatan buruk di mata penumpang Uber. Hal ini belum ditambah dengan lebih mungkinnya sebuah perjalanan dibatalkan oleh pengemudi.
India
Pengemudi di India dinilai yang terburuk, para penumpang juga mengeluhkan perihal kualitas mengemudi yang dianggap buruk. Nilai negatif ini juga diperparah dengan peringkat India yang masuk dalam lima besar sebagai negara dengan tingkat pembatalan reservasi tertinggi, sehingga banyak yang menyarankan untuk menggunakan taksi konvensional saja.
Maroko
Terakhir, ada negeri di Afrika Utara yang diakui para supirnya sering melakukan pembatalan perjalanan, hal negatif juga terlihat dari kualitas mengemudi yang dianggap kurang baik dan tidak memberi kenyamanan sepanjang perjalanan.