Ekspansi wisata dilakukan pariwisata Kenya dengan merencanakan diskusi bersama maskapai bujet, Ryanair dan easyJet untuk membuka rute penerbangan ke timur Afrika. Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mempromosikan wisata pantai dan safari yang menjadi daya tarik negara ini. Bagi Kenya, pariwisata merupakan salah satu penggerak devisa negara selain ekspor barang-barang agrikultur yang memberi pemasukan hingga 1,2 triliun dollar AS tahun lalu, menurut catatan Dinas Pariwisata Kenya.
Menurut perwakilan dari Dinas Pariwisata Kenya, Najib Balala mengatakan, “Kami sedang mengembangkan strategi untuk mendorong maskapai bujet dari Inggris untuk terbang kemarin dan kami akan membuka pembicaraan perihal itu dengan Ryanair dan easyJet.” Bandara di Mombasa merupakan bandara terbesar kedua setelah Bandara Internasional Jomo Kenyatta di Nairobi.
Menurut laporan Dinas Pariwisata Kenya, turis asal Amerika Serikat merupakan sumber wisatawan terbesar bagi Kenya sepanjang tahun ini, diikuti oleh India, Tiongkok, dan Jerman, termasuk dari negara-negara Afrika lainnya sebesar 16 persen. Dengan data ini, Kenya berharap jumlah pengunjung akan meningkat hingga 18 persen tahun ini, hal ini juga didukung dengan peningkatan keamanan, infrastruktur kereta api baru, dan merek hotel global yang mulai berkembang.
Kehadiran Ryanair dan easyJet akan sangat menguntungkan Kenya, apalagi Inggris menjadi hub bagi kedua maskapai ini, terutama akan mendatangkan wisatawan asal Inggris. Selain membuka peluang masuknya wisatawan melalui maskapai bujet, Kenya Airways yang menjadi penghubung di kawasan Sahara Afrika terbesar ketiga akan membuka penerbangan langsung ke Amerika Serikat bulan depan dan berencana menambah sekitar 20 tujuan baru dalam lima tahun ke depan.