Pada abad 15, Christopher Columbus dan penjelajah lainnya menemukan Dunia Baru, yang memicu persaingan perebutan lahan antara Spanyol dan Portugal. Pada 1494, kedua negara menandatangani Perjanjian Tordesillas, yang membagi klaim mereka. Spanyol diberikan hak untuk semua tanah di sebelah barat garis demarkasi, sementara Portugal mendapatkan segalanya yang berada di timur.
Spanyol kemudian melanjutkan penjajahan mereka di sebagian besar kawasan yang kini merupakan Amerika Latin, sementara Portugal mendapat sepotong tanah di pantai timur Brasil modern. Portugis tak berbuat banyak dengan tanah yang mereka klaim sampai sekitar tahun 1530, ketika mereka menemukan bahwa kawasan tersebut kaya akan brazilwood (kayu Brasil) yang berharga. Karena hal ini jugalah area tersebut kemudian dinamai Brasil.
Portugis juga belakangan menemukan bahwa Brasil kaya akan tebu. Pemilik perkebunan mulai bermigrasi ke pedalaman untuk mencari lahan yang lebih subur, membawa bahasa dan budaya Portugis bersama mereka. Gold rush berikutnya menyebabkan ekspansi lebih lanjut di akhir 1600-an. Selama satu abad berikutnya, perbatasan modern Brasil didirikan dan negara tersebut akhirnya memperoleh kemerdekaan.
Portugis tetap menjadi bahasa dominan saat negara ini mulai berkembang, dengan menambahkan potongan linguistik dari kelompok pribumi, budak Afrika, dan para pemukim dari Eropa. Kini, bahasa Portugis Brasil dan Eropa memiliki sedikit perbedaan dalam tata bahasa dan kosakata – serta perbedaan utama dalam pengucapan – tetapi bahasanya tetap sangat mirip.