Karya 6 Perupa Muda di Pameran Illustrated

Foto: Dok. Chiarobytes

Seiring dengan meningkatnya antusiasme dari para penikmat seni, Chiarobytes kembali menggelar pameran seni virtual bertajuk Illustrated yang berlangsung selama sebulan, yakni mulai 15 Maret hingga 15 April 2021. Sesuai dengan namanya, pameran ini mengundang enam perupa muda untuk memamerkan hasil karya dengan konsep ilustrasi. 

Masing-masing perupa tersebut datang dari latar yang berbeda. Ada yang keturunan Indonesia-India dengan hasil karya yang terpengaruh dua budaya tersebut, ada pula yang menggunakan hewan-hewan sebagai fokus karyanya. 

“Cambodian Lion” oleh Neelam Naden (Foto: Dok. Chiarobytes)

Dalam siaran persnya, Chiarobytes mengungkapkan harapannya agar pameran kali ini dapat memperkenalkan karya-karya perupa muda tersebut kepada para penikmat seni, selain juga memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendapatkan ilustrasi unik dengan cara memesan langsung kepada para seniman tersebut. 

Adapun enam perupa muda tersebut antara lain Maeve Anindya (@mevpho) yang mempelajari seni secara otodidak. Lahir di Surabaya, Maeve saat ini merupakan mahasiswi akutansi di Universitas Widya Mandala dan sebelumnya sudah memenangi beberapa kompetisi menggambar. Karya Maeve didominasi oleh ilustrasi potret dengan gaya semi-realistik yang unik, seperti “Lisa” yang ditampilkan dalam pameran Illustrated. 

“Lisa” oleh Maeve Anindya (Foto: Dok. Chiarobytes)

Selanjutnya ada Weillen Angel K (@byweillen) yang mendapatkan inspirasinya saat bepergian, entah saat melihat papan penunjuk jalan, mengagumi seni jalanan, atau memandangi orang yang lalu-lalang di kedai kopi. Salah satu karyanya yang ditampilkan di pameran Illustrated adalah “Keep Going, Keep On” yang menceritakan hidup harus terus berjalan walaupun diterjang hujan atau teriknya cuaca.

Perupa ketiga adalah Shofa Nur Adzijah (@shflafiza_). Illustrated merupakan pameran pertama perupa berusia 18 tahun asal Bengkulu ini. Karya andalan Shofa adalah “Menghargai Setiap Proses” yang bermakna sekecil apa pun langkahnya, semesta akan menghargai setiap upaya.

“Menghargai Setiap Proses” oleh Shofa Nur Adzijah (Foto: Dok. Chiarobytes)

Berikutnya ada Elle Dhita (@elle.dhita), lulusan animasi dari Griffith University, Brisbane dan Academy of Art University, San Francisco. Elle pernah bekerja di perusahaan game dan gemar menceritakan hewan dalam karya-karya seninya. Lewat Illustrated, kamu bisa melihat karyanya yang berjudul “Hummingbirds”. Ilustrasi tersebut menampilkan burung jantan yang tengah memikat hati burung betina dengan cara terbang dan memperlihatkan keindahan warnanya. 

Perupa kelima adalah Rea Rili Angkasa (@reariliangkasa), seorang ilustrator asal Jakarta yang terjun ke dunia ilustrasi profesional sejak 2015. Pada 2018, ia juga berkesempatan untuk memamerkan karyanya di Leeds, Inggris. Sepanjang karirnya sebagai ilustrator tunggal, kesempatan membuat opening title untuk film layar lebar “Anak Garuda” pada 2019 lalu adalah karyanya yang paling berpengaruh bagi dirinya. 

“Joy and Sorrow” oleh Rea Rili Angkasa (Foto: Dok. Chiarobytes)

Terakhir, ada Neelam Naden (@studioneelam), seorang seniman Indonesia keturunan India yang merupakan pendiri Studio Neelam sejak 2016. Karya-karya Neelam terpengaruh oleh budaya India, di mana hal ini terlihat dari penggunaan warna yang kaya, bentuk-bentuk bunga, serta ornamen arsitektur. Salah satu karya andalannya adalah “Cambodian Lion” yang menceritakan tentang pengalamannya di Kamboja saat melihat patung singa di Angkor Wat. 

Pameran Illustrated dapat diakses oleh umum secara gratis. Untuk menyaksikannya, kamu dapat mengunjungi chiarobytes.com/nowshowing. 

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here