Menguji Adrenalin di Trek Downhill Firdaus

Berkat letak geografisnya yang dikelilingi pegunungan, Bandung menawarkan banyak trek bersepeda yang menarik untuk dicoba. Sebut saja trek Firdaus yang ada di kawasan Bandung Timur.

Untuk mencapai tempat ini, kamu dapat bersepeda dengan mengambil rute Cibanteng, sebuah desa yang terletak di kaki Gunung Manglayang, tepatnya di Kecamatan Cimenyan. Dari pusat kota Bandung, jaraknya sekitar 20 kilometer, sehingga cocok untuk perjalanan gowes setengah hari. Rute Cibanteng sendiri menawarkan jalur yang bervariatif, dari jalan beraspal hingga jalur makadam di tengah perkebunan, tentunya dengan trek tanjakan yang juga menantang.

Foto: Dok. Google Maps/sundahadi suharno

Dari Terminal Cicaheum, kamu tinggal berbelok ke arah Jatihandap, hingga akhirnya sampai di Desa Cibanteng. Di sepanjang jalur Jatihandap ke Cibanteng, kamu sudah akan disambut dengan trek beraspal menanjak.

Memasuki gapura Desa Cibanteng, kamu akan disuguhi pemandangan hamparan perkebunan sayur warga, lengkap dengan sejuknya udara khas wilayah di kaki gunung. Trek akan terus menanjak dengan sedikit jalan datar. Setelah satu kilometer melewati gapura, kondisi jalan yang semula beraspal berubah menjadi jalur tanah berbatu hingga akhirnya sampai di trek Firdaus.

Foto: Dok. Google Maps/sundahadi suharno

Terkenal di kalangan pencinta sepeda cross country maupun penyuka downhill, trek Firdaus menawarkan medan menurun melalui single track dari Desa Cibanteng, Cimenyan, hingga tiba di Pasir Luhur dengan jarak sekitar tiga kilometer. Jalurnya didominasi perkebunan sayur di kanan kirinya, dan di beberapa titik cukup curam, sehingga wajib berhati-hati saat melintasinya.

Foto: Instagram @dk_morelias

Selain single track-nya yang dipercaya dapat memacu adrenalin, keindahan pemandangannya juga menjadi daya tarik utama trek Firdaus. Mata akan dimanjakan dengan panorama kota Bandung di sisi selatan dan Gunung Manglayang yang indah di sisi utara.

Bagi yang tertarik mencoba jalur ini, sebaiknya datang saat trek ini masih kering dan tidak diguyur hujan. Medan tanah yang masih basah akan jauh lebih berbahaya dilintasi, terutama bagi pesepeda pemula. Disarankan pula menggunakan sepeda MTB pribadi yang bersuspensi ganda agar gowes pun lebih aman dan nyaman.

Teks: Dionesia Ika | Editor: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here