Berlari Melintasi Lautan Pasir, Cara Seru Menikmati Keindahan Bromo

Gunung Bromo dengan hamparan lautan pasir di sekitarnya menawarkan medan yang menarik bagi para penyuka lari lintas alam. Tak heran bila kemudian kawasan gunung ini pun digunakan sebagai tempat digelarnya ajang ultra running yang biasanya digelar tiap November.

Sayangnya, tahun ini ajang tersebut batal digelar, dan rencananya baru diadakan lagi November 2021. Namun, bagi yang sudah tak sabar untuk menjajal trek seru melintasi lautan pasir Bromo ini, kamu dapat tetap berkunjung ke lokasi. 

Destinasi wisata ini sudah kembali dibuka sejak Agustus lalu dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat, termasuk mewajibkan pengunjung membawa surat keterangan sehat atau hasil rapid test, mengenakan masker, menjaga jarak, dan membawa cairan pembersih tangan. Pengunjung juga wajib membeli tiket secara daring di laman ini (harga tiket di hari kerja Rp29.000, hari libur Rp34.000), lalu membawa bukti pemesanan online dan fotokopi identitas diri untuk ditunjukkan di pintu masuk. 

Bermula dan Berakhir di Cemorolawang

Ajang lari Bromo Tengger Semeru Ultra (BTS Ultra) menawarkan empat pilihan jarak tempuh, dengan yang paling singkat adalah 30 kilometer. Jarak ini bisa dipilih untuk pelari yang baru mulai menjajal lari lintas alam, namun tentunya dengan persiapan matang sebelumnya, seperti latihan fisik. 

Foto: Dok. BTS Ultra

Rute ini berawal dan berakhir di Desa Cemorolawang, tepatnya di depan Lava View Lodge (2.240 mdpl). Agar tak kesiangan, mulailah berlari dari pagi, yakni sekitar pukul 06:00. 

Dari sini, perjalanan dilanjutkan ke selatan menuju Jemplang (2.180 mdpl) sejauh 16,3 kilometer, balik lagi ke utara melewati Gunung Bromo (2.250 mdpl) sejauh 9,8 kilometer, sebelum akhirnya finis di Cemorolawang setelah berlari sejauh 3,9 kilometer. 

Foto: Dok. BTS Ultra

Selama perjalanan, pelari akan melewati sejumlah rintangan dan medan, mulai dari jalan setapak hingga jalur berpasir. Karena itu, pastikan untuk mengatur konsistensi berlari melintasi alam yang konturnya berubah-ubah tersebut. Ada saatnya berlari di medan landai, namun ada saatnya pula berjalan ketika berada di tanjakan curam. 

Meski melelahkan, kamu dapat menikmati pemandangan yang menakjubkan di sepanjang perjalanan. Keindahan kawasan Gunung Bromo pun dapat kamu saksikan dari berbagai sisi. Hal ini tentu memberi pengalaman yang berkesan ketimbang berlari di trek dalam kota.

Lembah Jemplang atau yang lebih dikenal dengan nama Bukit Teletubbies

Bila tak banyak berhenti, trek ini bisa ditempuh dengan berlari sekitar enam jam. Untuk memudahkan aktivitas larimu, kamu juga dapat mengecek peta treknya di sini. 

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here