Berkontemplasi Memaknai Hidup di Wot Batu

Di masa pandemi, tak banyak pilihan bagi pecinta seni untuk menikmati karya-karya seniman favoritnya. Banyak studio dan galeri seni yang terpaksa tutup sementara, sedangkan sebagian lagi mulai produktif dengan menggelar pameran virtual.

Mereka yang akhirnya membuka kembali pintunya bagi pengunjung, hadir dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat demi memberi rasa aman dan nyaman selagi menikmati karya seni. Salah satunya Wot Batu yang berlokasi di Jalan Bukit Pakar Timur No. 98, Ciburial, Kecamatan Cimenyang.

Foto: Instagram @wotbatu

Dari kawasan Asia Afrika, Wot Batu dapat diakses dengan berkendara sekitar dua jam melalui Jalan Ir. H. Juanda. Dulunya Wot Batu merupakan lahan kosong yang difungsikan sebagai tempat parkir pengunjung ke Selasar Sunaryo Art Space, yang hanya berjarak 100 meter dari lokasi.

Kisah di Balik Batu

Wot Batu menjadi opsi bagi mereka yang ingin menghayati seni tanpa takut berada di ruang publik, karena art space ini didesain terbuka dengan alam. Ruang seni terbuka ini berdiri berkat kejeniusan Sunaryo, seniman kelahiran Banyumas yang menciptakan instalasi seni menggunakan batu.

Sunaryo

Ia menciptakan sekitar 11 instalasi seni yang terbuat dari seratusan batuan vulkanis yang ditata secara konseptual, di atas taman seluas 2.000 meter persegi. Mahakarya Sunaryo diciptakan agar pengunjung dapat memaknai kehidupan, interaksi dengan sesama mahkluk hidup, dan alam tempat manusia berpijak.

Dualisme terlihat pada beberapa karya Sunaryo, di mana instalasi batu memiliki pasangannya dan menghasilkan harmoni. Hal ini terlihat pada koleksi instalasi Batu Langit dan Bumi maupun Batu Abah-Ambu.

Foto: Instagram @wotbatu

Berkunjung ke Wot Batu memberi efek hening karena pengunjung akan larut berkontemplasi memaknai kehidupan. Untuk memahami lebih lanjut mengenai instalasi yang dipajang, pengunjung dapat mengunduh aplikasi DIAS (Digital Assistance Wot Batu).

Melalui aplikasi ini, kamu dapat mendengarkan cerita di balik susunan setiap batu yang dipamerkan. Pengunjung juga dapat mengunduh katalog digital yang tersedia sebagai panduan berkunjung.

Foto: Instagram @wotbatu

Di sela kunjungan, pengunjung dapat duduk sambil menikmati suasana di Bale Batu yang diarsiteki Sunaryo. Di ruang terbuka ini, pengunjung dapat mencicipi teh yang dibuat dari racikan bunga rosela dan berbagai rempah. Teh rosela merupakan komplimen yang diberikan bagi pengunjung Wot Batu.

Beroperasi semasa pandemi, Wot Batu buka tiap Selasa hingga Minggu, yang terbagi dalam dua sesi kunjungan, yaitu sesi 1 pukul 10:00 hingga 13:30 dan sesi 2 pukul 14:00 hingga 17:30, dengan kuota pengunjung 50 orang per sesi. Untuk informasi lebih lanjut, dapat mengecek Instagram @wotbatu.

Panduan Mengunjungi Wot Batu

  • Dilarang menginjak, menaiki, dan meletakkan barang di atas instalasi batu.
  • Pengunjung dapat bersantai di area berumput yang tersedia dengan melepas alas kaki terlebih dulu.
  • Pengunjung boleh mendokumentasikan momen selagi berkunjung di Wot Batu, namun hanya boleh menggunakan kamera ponsel.
  • Saat menikmati instalasi seni di Wot Batu, jaga jarak antarpengunjung, jangan bersuara lantang, dan jangan menghalangi pandangan pengunjung saat melihat instalasi.
  • Disarankan membeli tiket masuk senilai Rp45.000 secara daring sebelum kedatangan, untuk mengamankan kuota harian per sesi. Pengunjung di atas 65 tahun bebas tiket masuk. Lakukan konfirmasi sehari sebelum kedatangan dengan mengontak Trace di 0818 09093208. Tiket dapat juga dibeli di loket Wot Batu dan hanya menerima pembayaran melalui transfer BCA, DANA, dan GoPay.
  • Maksimal jumlah pengunjung kelompok yang datang langsung maksimal enam orang. Jika lebih, mesti melakukan reservasi dua hari sebelum kedatangan dengan menghubungi Front Office Wot Batu di (022) 82524480.
  • Sebelum memasuki area Wot Batu, tamu wajib melewati pengecekan suhu dan mengisi formulir screening kesehatan.
  • Pengunjung wajib mencuci tangan dan mengenakan masker selama berada di area ekshibisi.

Teks: Priscilla Picauly | Editor: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here