Batal ke Semeru? Mendaki Saja Gunung Api Purba Nglanggeran

Gunung Semeru yang meletus panas pada Selasa, 1 Desember lalu menyebabkan seluruh aktivitas di kawasan tersebut mesti dihentikan sementara, termasuk kegiatan pendakian. Bila kamu termasuk salah satu di antaranya yang sudah susah payah mendapatkan kuota mendaki, namun harus menelan kekecewaan karena batal muncak, tak perlu lama-lama bersedih, karena masih banyak gunung lain yang bisa kamu daki.

Sebut saja Gunung Api Purba Nglanggeran yang terletak di kawasan Desa Wisata Nglanggeran di Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Disebut purba, karena gunung api ini memang pernah aktif sekitar 60 juta tahun yang lalu. Kini, gunung tersebut sudah benar-benar mati, dan sangat kecil kemungkinannya dapat aktif kembali, sehingga kamu tak perlu khawatir memikirkan status gunungnya, karena akan selalu aman didaki.

Uniknya, gunung ini tadinya berada di dasar laut, namun karena proses tertentu yang terjadi selama jutaan tahun, gunung tersebut terangkat ke daratan. Bentuknya pun unik, tak kerucut seperti gunung-gunung api pada umumnya, namun lebih mirip bongkahan batu besar yang menjulang tinggi dengan tanaman hijau yang tumbuh di sekitarnya.

Setinggi 700 meter, gunung ini pun cocok untuk pendaki pemula yang ingin melewatkan liburan dengan mendaki gunung dalam durasi singkat, yakni tak sampai dua jam untuk mencapai puncaknya.

Foto: Instagram @alfu.soba

Jalur pendakiannya akan melalui jalanan tanah dan lorong-lorong bebatuan yang sempit, dengan beberapa di antaranya dilengkapi pegangan tali untuk memudahkan pendakian. Kamu pun tak perlu khawatir tersesat, karena di sepanjang rute terdapat papan petunjuk.

Bila ingin mendokumentasikan pendakian, kamu dapat singgah di beberapa lokasi yang sering dijadikan spot foto. Salah satunya yang tak boleh dilewatkan adalah Lorong Sumpitan. Lorong sepanjang 50 meter ini hanya bisa dilewati satu orang saja karena diapit oleh tebing batu yang tinggi di kedua sisi. Di satu titik bahkan terdapat batu besar yang menggantung, sehingga kamu pun harus membungkuk untuk melewatinya. Menarik bukan?

Foto: Instagram @sekar18langit

Bila ingin bermalam, gunung ini memiliki beberapa camping ground yang terbesar di beberapa titik, dari dasar hingga puncak gunung. Camping ground terluas ada di bawah puncak utama atau Puncak Gede, namun bila ingin menikmati pemandangan Yogyakarta di malam hari, kamu dapat mendirikan tenda di dekat gazebo yang terletak di daerah bawah gunung.

Bagi para pemburu matahari terbit dan terbenam, spot terbaik untuk menyaksikan sunrise adalah dari Puncak Timur, sementara untuk menikmati sunset, bisa dari Pos 1 dengan pemandangan Gunung Merapi dan Merbabu di kejauhan. Sepulangnya, kamu dapat mampir terlebih dahulu di Embung Planggeran untuk melakukan stargazing. Danau buatan berlatar gugusan batuan purba ini jaraknya hanya sekitar satu kilometer dari base camp Gunung Nglanggeran.

Saat ini, kegiatan menikmati sunrise, sunset, ataupun camping di kawasan ekowisata Gunung Api Purba Nglanggeran telah dibuka kembali, namun karena masih tahap uji coba, tidak bisa dilakukan setiap hari. Saat ini, pendakian hanya bisa dilakukan di hari Sabtu, malam Minggu, dan malam hari menjelang libur nasional dengan wajib reservasi dahulu ke tim pengelola (081804138610 atau 081804103999).

Adapun aturannya adalah sebagai berikut.

  • Pengunjung wajib menerapkan protokol kesehatan, termasuk mencuci tangan dengan sabun di tempat yang telah disediakan, melalui proses pengecekan suhu tubuh, menjaga jarak aman dengan pengunjung lain, serta mengenakan masker.
  • Pengunjung dianjurkan datang dalam kelompok kecil, seperti bersama pasangan atau keluarga.
  • Pengunjung wajib membawa sendiri hand sanitizer.
  • Pembelian tiket masuk bisa secara daring di laman ini dengan biaya Rp15.000 per orang.
  • Bila ingin camping, disarankan membawa tenda sendiri. Pihak pengelola memang menyediakan penyewaan tenda, namun jumlahnya terbatas.
Foto: Instagram @gunungapipurba
  • Pihak pengelola hanya mengizinkan satu tenda dome ditempati satu orang. Jarak antartenda minimal satu meter.
  • Camping hanya boleh di lokasi yang sudah ditentukan.
  • Dilarang membuat api unggun di atas batu, hanya boleh di atas tanah. Pastikan api benar-benar padam saat meninggalkan lokasi.
  • Sampah wajib dibawa turun dan dibuang tempat yang sudah disediakan.

Untuk mencapai Gunung Api Purba, kamu dapat memulai perjalanan dari Yogyakarta. Bila naik pesawat dari Jakarta, setibanya di Bandara Internasional Yogyakarta, kamu dapat menyewa mobil untuk menuju Gunung Api Purba dengan jarak sekitar 70 kilometer, atau ditempuh dengan dua jam berkendara. Kalau berangkat dari pusat kota, jaraknya lebih dekat, yakni 25 kilometer, atau dapat ditempuh dengan satu jam berkendara.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here