Cuma 2,5 Jam dari Padang, Payakumbuh Tawarkan Pesona Alam yang Mengagumkan

Hanya dengan berkendara selama dua setengah jam dari Padang, Anda akan sampai di kota Payakumbuh. Meski namanya kurang populer di kalangan pelancong Indonesia, Payakumbuh dikelilingi oleh pemandangan yang mengagumkan. Berada di sini, pastikan melakukan tiga aktivitas ini.

  • Menikmati julangan batu karst di Harau

Lembah Harau yang subur terletak di Kecamatan Harau, Kabupaten Lima Puluh Kota, yang berada sekitar 47 kilometer dari Bukittinggi dan sekitar 18 kilometer dari Payakumbuh. Dikelilingi batu karst yang terjal dengan ketinggian beragam antara 100 sampai 500 meter, Bukit Harau sekilas mirip Bukit Lawang di Sumatera Utara. Bedanya, di sini terdapat jalan aspal ke tengah lembah sehingga keindahannya lebih mudah diakses.

Selain menikmati pemandangan batu karst yang menjulang, di sini juga terdapat beberapa air terjun (atau sarasah dalam bahasa setempat) yang mengalir dari celah-celah lembah, seperti Sarasah Gantiang. Masyarakat di sekitar Lembah Harau percaya bila tampak pelangi di Harau, saat itulah para bidadari sedang turun dari kayangan untuk mandi di salah satu sarasah yang ada di sana (Sarasah Aie Luluih, Sarasah Bunta, Sarasah Murai, dan Sarasah Aka Barayun).

Penelitian geologis di tahun 1980-an menyebutkan bahwa bebatuan yang ada di Harau adalah jenis bebatuan yang berada di dasar laut, sehingga diduga wilayah Harau adalah bagian dari samudra di zaman purba. Nama Harau sendiri berasal dari kata “orau”. Hal ini karena penduduk yang tinggal di wilayah lembah sering kebanjiran sehingga histeris dan berteriak parau. Karena masyarakatnya bersuara parau, maka wilayah tersebut dinamai orau, yang kemudian menjadi arau dan akhirnya harau.

  • Mengagumi eloknya Kelok 9

Kelok 9 yang baru diresmikan 31 Oktober 2013 adalah ruas jalan yang menghubungkan Payakumbuh dan Pekanbaru. Jalan ini bermula sekitar 30 kilometer timur kota Payakumbuh.

Karena rutenya yang berkelok-kelok dengan sembilan kelokan, jalur ini menjadi bagian dari atraksi pariwisata setempat. Tempat terbaik untuk menyaksikan keelokan jalan ini adalah di Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau yang diapit jurang dan perbukitan.

  • Mencicipi sate danguang-danguang

Sate Padang dan sate danguang-danguang Payakumbuh sama-sama dari daging dan jeroan sapi, selain sama-sama dipanggang di atas bara dari tempurung kelapa sambil diolesi minyak dari bawang goreng plus lemak cair agar gurih dan aromanya menggoda. Yang berbeda adalah bumbu yang disiramkan di atas sate.

Foto: Instagram @wisatakuliner.padang

Sate Padang disiram bumbu berwarna kemerahan yang gurih dan sedikit pedas karena terbuat dari cabai, daun jeruk purut, dan bawang merah, sedangkan sate danguang-danguang Payakumbuh bumbunya berwarna kekuningan yang terbuat dari lengkuas, jahe, dan ketumbar serta dicampur dengan sedikit gula aren sehingga agak manis. Anda bisa menemukan sate ini di hampir semua penjuru kota Payakumbuh.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here