Menanti Mekarnya Sakura di Kebun Raya Cibodas

Walau bukan negara empat musim, ternyata Indonesia juga memiliki bunga sakura, tepatnya di Kebun Raya Cibodas, Cianjur. Kebun raya di kaki Gunung Gede dan Gunung Pangrango ini membanggakan Sakura Garden yang memadukan kebudayaan Jepang dengan arsitektur Sunda. Taman seluas dua hektar tersebut memiliki gazebo dengan lantai berpola heksagon sebagai ciri bangunan Jepang namun beratapkan rumah khas Jawa Barat.

Dari ratusan jenis sakura di dunia, taman ini memiliki lima jenis, yaitu Prunus sp., Prunus cerasoides, Prunus yedoensis, Prunus jamasakura, dan Prunus lannesiana. Tak semua sakura di sini berasal dari Jepang. Dengan sistem setek, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) berhasil mengembangkan bunga sakura yang berasal dari Himalaya.

Pohon sakura di dekat Kafe Kebun Raya Cibodas merupakan pohon sakura pertama yang ditanam oleh peneliti Belanda pada tahun 1938. Kemudian, koleksi sakura pun bertambah berkat pemberian sejumlah peneliti dan pemerintah Jepang kepada mantan Presiden Megawati Soekarnoputri dan mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso.

Bila di Jepang sakura hanya mekar sekali dalam satu tahun, sakura di Kebun Raya Cibodas justru mekar setiap enam bulan, yaitu antara Januari hingga Februari dan Agustus hingga September. Sebelum datang, ada baiknya menghubungi kantor pengelolaannya di 087885892946 (Whatsapp) untuk mengetahui jadwal bunga mekar.

Jangan sampai terlewat, karena bunga ini hanya mekar dalam hitungan hari, sementara masa yang diperlukan sejak kuncup hingga gugur adalah sekitar satu minggu. Tak hanya itu, kondisi cuaca juga mempengaruhi mekarnya bunga sakura. Awal tahun ini, misalnya, bunga sakura tak kunjung mekar hingga Februari karena hujan lebat yang turun sejak awal Januari.

Memasuki normal baru, pihak pengelola Kebun Raya Cibodas telah memberlakukan sejumlah protokol kesehatan yang ketat, termasuk menyemprotkan cairan disinfektan ke fasilitas publik sesering mungkin, membatasi kapasitas tempat duduk mobil wisata dan membersihkannya setiap selesai satu putaran, serta meletakkan papan informasi tentang protokol kunjungan di titik-titik strategis dan menginformasikannya secara berkala kepada pengunjung.

Sementara itu, pengunjung juga harus mematuhi sejumlah aturan selama di Kebun Raya Cibodas, termasuk melalui pengecekan suhu tubuh, menjaga jarak, dan sering mencuci tangan. Pembelian tiket masuk hanya tersedia secara daring via laman ini. Selama di lokasi pun, pengunjung dapat membeli suvenir dan makanan dengan pembayaran non-tunai.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here