Selat Lembeh, Surganya Fotografer Bawah Air

Sulawesi Utara merupakan salah satu provinsi pertama di Indonesia yang serius mengembangkan wisata baharinya. Selain Taman Nasional Bunaken, kebanyakan para penyelam juga memasukkan Selat Lembeh ke rencana liburan mereka.

Walau perairan di selat antara daratan Bitung dan Pulau Lembeh ini dangkal dan nyaris tanpa arus, berbagai situs muck dive yang telah dipuja-puji penyelam mancanegara ini hanya disarankan bagi penyelam berpengalaman. Hal ini karena penyelam pemula belum bisa menikmati hewan-hewan makro yang ahli berkamuflase dan bersembunyi di karang atau pasir, dan untuk bisa melihatnya dibutuhkan pengaturan daya apung yang baik.

Lagi pula, karena berbagai situs di Selat Lembeh berada di dasar berpasir hitam karena bercampur dengan abu vulkanik, diperlukan teknik mengayuh kaki seperti katak (gerakan ke samping, bukan naik turun) agar pasir tidak teraduk dan membuat jarak pandang jadi pendek, selain membuat hewan yang hidup di sana lari sebelum sempat terlihat.

Walau dangkal dan tanpa arus, kepuasan menyelam di sini juga bergantung dari pemandu selam bermata jeli dan pemahaman mereka akan perilaku biota laut, sehingga dapat menunjukkan berbagai hewan unik yang hidup di Selat Lembeh.

Lembeh adalah surga bagi fotografer bawah air, karena hewan-hewan yang hidup di sini memang sangat menakjubkan bentuknya, sehingga terasa seperti masuk ke planet lain dan bertemu makhluk luar angkasa. Paduan antara perairan kotor dari Pelabuhan Bitung yang sibuk dengan abu vulkanik yang kaya nutrisi membuat sebagian biota ekosistem Selat Lembeh mengalami perubahan bentuk (bermutasi) untuk dapat bertahan hidup di lingkungan setempat. Misalnya saja hairy frogfish atau jenis frogfish yang memiliki bulu jarang-jarang. Ini adalah salah hewan yang hanya terdapat di perairan Lembeh.

Akses

Menyelam di sini didukung kemudahan akses, walau cukup jauh jaraknya dari Manado. Dari Bandara Sam Ratulangi, Bitung dapat ditempuh dengan naik mobil atau taksi selama dua jam.

Bagi yang memilih tinggal di Pulau Lembeh, masih harus meneruskan perjalanan dengan menyeberang selama 15 menit naik kapal milik resor tempat menginap yang biayanya sudah termasuk ke dalam paket. Resor dan operator menyelam di Pulau Lembeh antara lain Froggies Divers LembehBastianos Diving Resort, NAD Lembeh Resort, dan Lembeh Resort. Sedangkan bila memilih tinggal di Bitung, Kungkungan Bay Resort menyediakan akomodasi di tepi Selat Lembeh.

Waktu Terbaik

Lembeh dapat diselami sepanjang tahun, tapi saat terbaiknya adalah Juli dan Agustus, ketika airnya lebih dingin, yaitu 25 hingga 26 derajat Celsius. Suhu dingin mendukung banyak spesies di sini untuk bereproduksi. Hewan-hewan di Lembeh tidak berpindah tempat untuk jarak yang jauh, sehingga kapan pun menyelam di Lembeh, biasanya hewan-hewan tersebut tetap di tempatnya.

Jarak pandang terbaik biasanya pada Oktober hingga Desember, sedangkan Januari dan Februari yang merupakan puncak musim hujan di Sulawesi Utara akan berdampak pada jarak pandang yang buruk di Selat Lembeh. Di musim hujan, angin akan membuat permukaan air bergejolak. Begitu pun pada Juni hingga September, ketika musim Angin Muson Tenggara berhembus.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here