Strategis dan Berpotensi Menjanjikan, Kulon Progo Bangun Hotel Berbintang

Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) berperan sebagai akses masuk alternatif pejalan ke Yogyakarta, yang direncanakan akan menampung hingga 25 juta penumpang tiap tahunnya. Kehadirannya juga memberi dampak positif bagi pengembangan wisata di sekitar Kulon Progo, yang terangkat pamornya berkat destinasi Pantai Glagah, Waduk Sermo, dan Kalibiru.

Dengan posisi yang cukup strategis di antara Yogyakarta dan Magelang, Kulon Progo berpotensi sebagai destinasi menjanjikan di masa mendatang. Untuk mendukung potensi pariwisata, Pemerintah Kabupaten Kulon Progo merencanakan pembangunan sejumlah hotel berbintang, termasuk di kawasan Bandara Internasional Yogyakarta.

Saat ini, beberapa hotel memasuki tahap pengurusan izin lingkungan dan ada yang sedang melakukan pembangunan fisik. Diketahui ada enam hotel yang siap dibangun di Kulon Progo, yang terdiri empat hotel kategori bintang tiga dan dua hotel bintang empat. Enam properti ini menawarkan hingga 843 kamar dan beroperasi di beberapa kawasan, seperti di Kapanewon dan Pengasih. Diperkirakan properti berkelas ini dapat melayani tamu paling cepat akhir 2021.

Saat ini sudah beroperasi Cordia Hotel Yogyakarta yang berlokasi di lantai mezzanine terminal kedatangan Bandara Internasional Yogyakarta. Merupakan hotel bintang tiga yang berada di bawah operasional Angkasa Pura Hotel, yang menawarkan 55 kamar dengan berbagai fasilitas pendukung, seperti restoran, smoking lounge, meeting room, musholla, dan pusat kebugaran. Rencananya Novotel dan Ibis akan didirikan di sisi timur Bandara Internasional Yogyakarta.

Sejak 2019, Kulon Progo sudah memiliki enam hotel nonbintang yang mendapat sertifikasi oleh Lembaga Sertifikasi Pariwisata. Sejumlah homestay juga sudah beroperasi dan sebagian di antaranya mendapat insentif dari APBD kabupaten dan provinsi. Penginapan yang sudah disertifikasi ini telah memenuhi standar kenyamanan tamu, seperti toilet berstandar internasional.

Pertumbuhan hotel terus meningkat, menyusul upaya untuk mengembangkan pariwisata Kulon Progo, apalagi kabupaten ini belum memiliki hotel representatif yang memadai. Yang terdekat berada sekitar 40 kilometer, tentunya akan menyulitkan mobilitas wisatawan. Tak hanya hotel, investor yang berminat menanamkan modal di Kulon Progo juga menyasar sektor apartemen, perumahan, SPBU, restoran, rest area, dan toko suvenir.

Teks: Priscilla Picauly

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here