Lupakan Capri yang Ramai, Italia Punya Ischia yang Tak Kalah Memesona

Setiap tahun, Pulau Capri yang ikonis memikat banyak pelancong dari seluruh dunia. Pemandangan indah, garis pantai yang spektakuler, dan butik-butik perancang ternama hanyalah beberapa daya tarik yang menjadikan pulau ini populer di kalangan wisatawan.

Bagi yang ingin mencari pulau-pulau di Italia yang tak kalah memesona, namun dengan harga yang lebih terjangkau, Anda dapat melirik Ischia, pulau tetangganya di Teluk Napoli yang hingga saat ini masih di bawah radar turis.

Menurut legenda Yunani kuno, pulau ini tercipta ketika Zeus bertarung dengan monster bernama Tifeo (dikenal juga sebagai Typhon atau Typheus). Zeus memenangkan pertempuran dan mengubur Tifeo di bawah tumpukan batu, di mana monster tersebut melampiaskan amarahnya dengan memukul permukaan bumi hingga menciptakan gunung berapi.

Itu hanyalah salah satu dari banyak kisah yang terinspirasi oleh lanskap dramatis Ischia. Pulau menawan yang kaya akan mata air panas ini memiliki segala atraksi untuk semua orang, mulai dari penyuka sejarah Yunani kuno hingga pecinta film La Dolce Vita (1960).

Berjuluk Pulau Hijau, Ischia juga memiliki daratan yang berselimutkan taman, perkebunan anggur, pegunungan, dan pedesaan cantik. Pengunjung dapat melewatkan waktu di taman air panas terbesar di Ischia dengan 20 mata air yang tersebar di lereng berundaknya; mengunjungi benteng abad pertengahan (Castello Aragonese) di pulau kecil di lepas pantai utama dengan kombinasi menara pengawas, gereja, dan biara mengesankan yang mewakili 2.500 tahun sejarah pulau itu; mendaki Gunung Epomeo untuk menikmati panorama Capri, Naples, dan Gunung Vesuvius dari ketinggian; mengikuti tur keliling perkebunan anggur dan melakukan wine tasting di Cenatiempo Winery; dan mengeksplorasi La Mortella Gardens yang merupakan salah satu taman tercantik di Eropa.

Penyuka wisata bahari pun dapat menuju Maronti Beach dengan deretan kafe dan restoran di tepinya, atau melihat keindahan bawah laut Marine Protected Area Neptune’s Kingdom yang menyimpan karang warna-warni, padang lamun, ras lumba-lumba yang langka, dan sisa-sisa dari pemukiman Romawi kuno Aenaria yang tenggelam di dasar laut. Reruntuhan ini dapat dilihat dengan menyelam atau naik kapal berdasar kaca.

Akses: Bandara terdekat adalah Naples International Airport. Dari Jakarta, Naples dapat diakses naik Turkish Airlines via Istanbul. Setibanya di Naples, naik taksi ke pelabuhan (Beverello atau Mergellina), untuk naik feri atau hydrofoil ke Ischia. Di Ischia sendiri tak perlu menyewa bus, karena seluruh areanya dapat dijangkau dengan naik bus. Anda juga bisa menyewa kapal dari pelabuhan utamanya untuk mengeksplorasi pulau dengan tarif sekitar 100 euro per hari, sudah termasuk bensin. 

Waktu terbaik: Juli dan Agustus ketika cuaca cerah, atau musim dingin ketika suhu lebih dingin dan suasana pulau lebih sepi karena merupakan low season.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here