Roadtrip Menantang Lintasi 4 Jalanan Terbaik di Ladakh

Pandemi yang sedang berlangsung tentu akan mengubah gaya perjalanan. Dengan penerapan jaga jarak dan aturan menghindari kerumunan, pengamat pariwisata memperkirakan akan terjadi pergeseran preferensi destinasi ke wisata alam dan mengurangi pemakaian transportasi publik. Dua hal ini merujuk pada ide perjalanan darat (roadtrip) yang lebih aman dan nyaman, sekalian dapat menikmati panorama dan aktivitas di ruang terbuka.

Salah satu destinasi yang menawarkan pengalaman roadtrip terbaik adalah Ladakh. Permata di utara India ini merupakan perpaduan bentangan alam yang ekstrem tapi menakjubkan, dengan bangunan biara yang terisolasi dari dunia modern. Berbeda dengan wilayah lain di India, kondisi alam di Ladakh termasuk ekstrem dengan trek menantang dan rentan terserang Acute Mountain Sickness (AMS), penyakit yang disebabkan karena berada di ketinggian tertentu, yang mengakibatkan turunnya kadar oksigen dan tekanan udara.

Untuk itu perlu persiapan matang sebelum melakukan perjalanan darat mengitari Ladakh, seperti memilih waktu kunjung terbaik, yaitu antara April hingga Juli yang menawarkan pemandangan langit biru nan jernih, trek yang aman dilalui, dan suhu bersahabat sekitar 15 hingga 30 derajat Celsius. Dengan jalur menantang, disarankan untuk menyewa taksi dengan pengemudi yang banyak tersedia di Leh, kota terbesar di Ladakh dan dari sinilah perjalanan dimulai. Untuk mengitari Ladakh, ada sejumlah jalanan dan jalur gunung terbaik yang wajib dilintasi, yang selain menawarkan pemandangan terbaik juga diklaim sebagai yang tertinggi di dunia.

  • Khardung La 

Inilah jalan tertinggi di dunia, yang berada di ketinggian 5.359 meter di atas permukaan laut, dan masuk bucket list para pejalan yang berkunjung ke Ladakh. Dulunya, Khardung La merupakan rute karavan dari Leh menuju Kashgar di Asia Tengah, dengan 10.000 kuda dan unta melintasinya setiap tahun. Rute karavan ini merupakan jalur perdagangan yang membawa wol, perak, kulit, beledu, sutra, emas, karpet, giok, dan sebagainya. Jalur ini sempat akan digunakan untuk membawa barang-barang keperluan perang ke Tiongkok saat Perang Dunia II berlangsung.

Khardung La yang berjarak 39 kilometer dari Leh atau sekitar 90 menit perjalanan merupakan jalan penghubung antara Lembah Nubra dan Shyok yang dikelola Border Roads Organization. Sebelum mencapai Khardung La, pejalan sudah dibuai panorama yang memamerkan dinding batu terjal dengan jurang yang tertutup tumpukan salju, lengkap dengan barisan pegunungan yang cantiknya tiada tara. Sebagian besar trek sudah beraspal, bahkan yang mendekati Lembah Nubra sudah dalam kondisi baik, walau ada beberapa area masih berupa jalur bebatuan dan tanah.

Tiba di Khardung La, biasanya pemandu atau supir hanya memberikan waktu sekitar 15 menit untuk menikmati pemandangan karena kadar oksigen menipis. Perjalanan dapat dilanjutkan menuju Lembah Nubra yang dialiri Sungai Shyok dan deretan pegunungan yang bernama asli Ldumra. Biasanya wisatawan direkomendasikan untuk melakukan perjalanan safari dengan unta baktaria (jenis unta asli Gurun Gobi) yang berpunuk dua, dengan rute dari Desa Hundar menuju Desa Panamic yang terkenal dengan kolam-kolam pemandian air panasnya. Tur safari dengan unta tersedia pada Juli hingga September, dengan durasi dua jam perjalanan.

  • Chang La

Tak mudah untuk mencapai Chang La yang memiliki trek curam, pejalan harus memastikan menyewa jasa pengemudi berpengalaman, terutama jika bepergian di musim panas saat salju mencair dan mesti melewati sungai kecil. Tidak hanya trek yang ekstrem, wisatawan pun tidak boleh berlama-lama (tidak lebih dari 25 menit) di Chang La, yang diklaim sebagai jalur gunung tertinggi ketiga di dunia (5.360 meter di atas permukaan laut) karena akan kesulitan bernapas.

Begitu tiba di Chang La, manfaatkan waktu yang terbatas dengan mengunjungi kuil untuk mengikat bendera Tibet berwarna-warni yang dipercaya akan membawa kebahagiaan sepanjang perjalanan. Pejalan dapat beristirahat di kantin (beroperasi dari Juli hingga September), menyeruput kopi hitam sembari merenggangkan kaki sesuai perjalanan sekitar dua jam dari Leh. Chang La merupakan rute jalan menuju Pangong Tso, danau di padang rumput yang menjadi latar dalam film Bollywood, 3 Idiots (2009). Jalan ini juga menjadi gerbang utama menuju Changthang Plateau yang terletak di Himalaya, yang dihuni suku-suku nomaden yang disebut Changpa.

  • Rohtang Pass

Pemandangan spektakuler akan ditemui saat melintasi Rohtang Pass yang berada di ketinggian 3.978 meter di atas permukaan laut, pintu masuk menuju Lembah Spiti yang indah. Sejumlah mitos beredar mengenai nama Rohtang Pass, ada yang menyebutkan namanya berasal dari pegunungan yang menghubungkan Lembah Kullu dan Lahaul. Orang-orang Kullu percaya bahwa Dewa Siwa yang membangun Rohtang Pass, sedangkan penduduk di Gyapo Gyasar memercayai bahwa raja Tibet Barat yang mendirikannya. Namun jika diterjemahkan dalam bahasa Ladhaki, rohtang berarti tumpukan mayat karena banyaknya orang yang tewas saat mencoba melewatinya.

Waktu terbaik untuk mengunjungi Rohtang Pass antara Juni hingga Oktober, sedangkan di periode lain, jalan ini tidak dapat diakses karena cuaca yang ekstrem dan kemungkinan tanah longsor. Rohtang Pass adalah salah satu rute perjalanan klasik yang dikelola baik penduduk setempat. Untuk mempersingkat waktu, pemerintah India membangun terowongan sepanjang 8,5 kilometer untuk memotong rute Rohtang ke Keylong, Lahaul, dan Spiti, termasuk Leh, di mana akan memotong jarak hingga 50 kilometer.

Semua pejalan yang bepergian dari Manali ke Rohtang Pass memerlukan izin untuk memasuki wilayah karena merupakan kawasan yang dilindungi. Surat izin masuk dapat dibuat secara daring melalui laman Himachal Tourism yang berlaku selama 24 jam. Ada kuota terbatas setiap harinya untuk membuat surat izin masuk, pastikan untuk mengurusnya beberapa hari sebelum keberangkatan.

  • Tanglang La

Tak kalah indah dengan tiga jalanan lainnya, Tanglang La merupakan salah satu jalur gunung tertinggi yang kerap dilalui pengendara motor. Mereka yang tertarik dengan kegiatan di alam bebas, juga mengagumi kawasan ini sebagai jalur pendakian yang menantang juga menyenangkan. Pejalan akan disuguhi parade pegunungan berbatu yang tidak terputus, seakan mengubur diri mereka dengan lapisan salju tebal dan putih berkilau. Walau vegetasi tampak jarang terlihat, namun sisi alam dapat dirasakan melalui aliran sungai yang alirannya melalui lembah.

Tanglang La identik dengan pemandangan bendera doa berwarna-warni yang disebut lungta, serta ratusan kambing yang berlarian di sepanjang jalan. Wilayah ini merupakan kediaman para gembala Changpa yang selalu terlihat sedang menggembalakan ternak-ternaknya setiap hari. Dapat ditempuh sekitar tiga jam perjalanan dari Leh, ketinggian Tanglang La masih menjadi perdebatan. Menilik daftar jalur motor tertinggi di dunia, Tanglang La berada di peringkat kedua dengan 5.359 meter di atas permukaan laut, sementara pada papan yang terpasang di Tanglang La, tercantum keterangan 5.328 meter di atas permukaan laut.

Sewa Taksi

Cukup mudah untuk mencari layanan sewa taksi di Leh, dapat melalui hotel tempat menginap atau di jajaran restoran di pusat kota yang memasang informasi penyewaan taksi. Pejalan dapat pula melakukan reservasi taksi secara daring di Bharat Taxi, Leh-Ladakh Taxi Booking, My Taxi India, dan Mylest Drive Yourself. Biasanya ada tiga pilihan tipe mobil yang dapat disesuaikan dengan bujet, yaitu:

  • Biaya sewa paling mahal: XUV, Innova, Aria.
  • Biaya sewa kelas medium: Xylo, Scorpio, Tavera, Sumo Grande, Qualis, Safari.
  • Biaya sewa termurah: Eeco, Omni Van, Winger, Old Sumo Bolero.

Teks: Priscilla Picauly

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here