Bali Siapkan New Normal Pariwisata

Pembatasan perjalanan yang diberlakukan akibat pandemi Covid-19 berdampak besar bagi pariwisata dunia, terlebih bagi daerah-daerah yang sangat bergantung pada industri pariwisata. Bali merupakan salah satu dari daerah ini.

Dalam triwulan pertama 2020, ekonomi Bali minus hingga 1,14 persen. Diperkirakan, pertumbuhan ekonomi di triwulan kedua akan menurun lebih dalam lagi. Namun industri pariwisata Bali dipercaya dapat bangkit kembali dengan masih tingginya minat kunjungan wisatawan mancangera ke pulau ini.

Dalam webinar seri 4 Road Map to Bali’s Next Normal, disebutkan bahwa Bali akan menetapkan protokol kesehatan untuk memberikan rasa aman bagi turis lokal maupun turis asing. Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Dampak Covid-19 di sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kemenparekraf Ari Juliano Gema menyebutkan bahwa protokol yang diterapkan akan mengedepankan Kebersihan, Kesehatan, dan Keamanan (Cleanliness, Health, and Safety atau CHS).

Protokol ini akan diterapkan bagi seluruh pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Mulai dari penyedia akomodasi, penyedia transportasi, usaha perjalanan wisata, usaha makanan dan minuman, usaha fasilitas seni, dan sebagainya.

Selain menyusun protokol baru, Bali juga harus melakukan inovasi di bidang pariwisata agar dapat meningkatkan kunjungan turis. Salah satunya adalah dengan menawarkan konsep Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran) atau biasa disingkat MICE di ruang terbuka. Kegiatan MICE di ruang terbuka dengan mengimplementasikan protokol kesehatan dipercaya dapat menjadikan Bali sebagai salah satu destinasi MICE terbaik di dunia. Konsep Work From Bali juga disebut-sebut akan diusung untuk mendukung roda pariwisata Pulau Dewata.

Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here