Dari Dugong hingga Hiu, Perairan Thailand Kembali Ramai

Banyak hewan laut yang mulai bermunculan di perairan pantai selatan Thailand yang sepi dari pengunjung. Sehari-hari, pemandangan ini sudah sulit ditemukan dengan semakin meningkatnya industri pariwisata Thailand. Namun dengan pembatasan perjalanan yang menyebabkan turunnya aktivitas wisata sekitar pantai, hewan laut mulai dari lumba-lumba, penyu, hingga dugong langka dapat kembali ditemukan.

Hewan-hewan laut seperti dugong sangat sensitif pada keramaian. Hewan-hewan ini biasa menetap di perairan dalam guna menghindari orang dan kapal cepat. Pantai yang sepi telah mendorong mereka untuk mendekat ke perairan dangkal. Video yang diambil dengan drone dan dibagikan oleh Department of National Parks, Wildlife and Plant Conservation Thailand menunjukkan kumpulan dugong berenang di sekitar Pulau Libong, Provinsi Trang. Ada sekitar 30 ekor dugong yang sibuk menikmati rumput laut segar dari dasar laut sambil sesekali muncul ke permukaan untuk bernapas.

International Union for Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) telah mengklasifikasikan dugong sebagai hewan terancam punah. Di Thailand, populasinya diperkirakan hanya sebanyak 250 ekor. Tahun lalu, jumlah dugong yang mati di perairan Thailand memecahkan rekor terburuknya. Habitat mereka di perairan dangkal dengan rumput laut di dasarnya telah banyak direbut manusia. Kini, dugong-dugong ini bisa merebutnya kembali, meski hanya untuk sementara waktu.

Selain dugong, lumba-lumba dan penyu juga banyak terlihat di perairan sekitar pantai. Hewan-hewan ini tampak menikmati ketenangan yang ditawarkan tempat yang biasa penuh dengan hiruk-pikuk turis dan pedagang. Tidak mau ketinggalan, hiu juga turut datang merayakan kondisi laut yang sepi dan bebas polusi. Kawanan hiu dalam jumlah besar terlihat berenang mendekati bibir pantai di bagian selatan Thailand.

Video yang diambil oleh para petugas keamanan di Phi Phi Island menunjukkan ada 70 sampai 100 hiu jenis blacktip di perairan dangkal Maya Bay. Teluknya sudah ditutup sejak Juni 2018 untuk pemulihan ekologis dan seluruh taman nasional ditutup sejak Maret 2020 untuk mencegah penyebaran virus corona. Destinasi wisata populer lainnya yang juga kedatangan hewan-hewan alut ini adalah Koh Lanta. Ada 10 sampai 15 ekor false killer whales yang juga merupakan spesies hewan langka. Ini adalah pertama kalinya paus jenis ini terlihat di area tersebut.

Teks: Levana Florentia | Editor: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here