Lupakan Kepulauan Komodo, Taman Laut Ini Tak Kalah Indah!

Riung, desa nelayan mungil di pesisir utara Kabupaten Ngada, merupakan titik awal menuju Taman Laut 17 Pulau Riung yang memiliki hamparan terumbu karang indah. Di tengah popularitas Kepulauan Komodo, Riung yang nyaris tak diinginkan karena kerap dilewatkan para pejalan justru terlihat makin memesona.

Terletak 72 kilometer dari Bajawa, Riung dapat diakses dengan berkendara dari Mbay selama dua jam atau selama empat jam dari Bajawa. Sementara perjalanan dari Ende ke Riung membutuhkan waktu sekitar tiga hingga empat jam.

Taman Laut 17 Pulau Riung

Taman laut ini merupakan gugusan pulau yang terhampar memanjang dari Toro Padang di sebelah barat hingga Pulau Pangsar di sebelah Timur. Walau jumlah pulaunya lebih dari 20, warga setempat menyebutnya demikian agar mudah diingat, selain juga mengacu pada tanggal kemerdekaan Indonesia.

Area taman nasional ini merupakan habitat bagi sejumlah spesies eksotis, seperti biawak timor, musang, kuskus, bluwok, kelelawar bangau hitam, dan burung gosong. Selain hamparan pasir putih yang sangat terjaga kebersihannya, perairannya jernih sehingga cocok untuk berenang dan snorkeling. Mereka yang ingin menyelam pun dapat berenang di antara warna-warni taman terumbu karang.

Hampir seluruh pulau di taman nasional ini tidak berpenghuni. Turis pun jarang ditemui karena akses yang jauh dan menantang untuk dicapai, sehingga setibanya di sini, bisa bebas bermain di pantai yang serasa milik sendiri.

Biaya masuk taman nasional ini Rp 100.000 per orang dan Rp 200.000 per kapal. Tarif sewa kapal pun bervariasi, mulai Rp 400.000 hingga Rp 800.000 yang dapat mengakomodasi hingga sepuluh penumpang (belum termasuk peralatan snorkeling dan makan siang).

Berada di sini, jangan lewatkan kunjungan ke:

  • Batang Kolong. Pulau mungil di barat Teluk Riung yang dikelilingi terumbu karang ini memiliki mawar laut berwarna merah yang melambai-lambai diterpa arus. Mawar laut ini sebenarnya kumpulan telur kelinci laut raksasa (Spanish dancer, Hexabranchus sanguineus) yang terikat oleh lendir dan membentuk rumbaian berwarna merah menyala sepanjang 30 sentimeter. Di sini jugalah kerap dijumpai penyu sisik.
  • Pulau Meja atau Tembaga. Merupakan salah satu titik selam terindah di Taman Laut 17 Pulau Riung, pulau ini merupakan habitat bagi Acropora hyacinthus yang mirip meja, sehingga pulau ini dinamai Pulau Meja.
  • Pulau Tiga (Bampa Timur). Pulau ini dari kejauhan memang seperti tiga pulau terpisah. Di Pulau Tiga, selain menjumpai mawar laut, wisatawan juga dapat mendaki bukitnya untuk menikmati panorama sekitar dari ketinggian.
  • Pulau Ruton (Tangil). Pulau ini memiliki hamparan pasir putih yang melengkung mirip bulan sabit. Suasananya tenang sehingga cocok untuk bersantai, terutama di bawah rindangnya payung berbahan jerami. Mendaki bukitnya yang penuh semak belukar di bawah terik matahari akan terbayar dengan panorama indah dari ketinggian. Sementara perairannya didominasi Acropora formosa yang memiliki termoklin, yaitu perubahan suhu air yang drastis. Walau suhu di permukaan hangat, pada kedalaman kurang dari satu meter dapat mendadak lebih dingin. Bila beruntung, penyelam dapat menjumpai paus bermigrasi di sebelah barat Pulau Tangil dan utara Pulau Pata.

  • Pulau Sui. Nama pulau ini berasal dari nama sejenis tanaman yang tumbuh liar di sini dan dimanfaatkan sebagai sayuran oleh penduduk setempat tanpa memikirkan pembudidayaannya. Sui kini telah punah di Pulau Sui yang juga banyak ditumbuhi koral jenis Acropora hyacinthus.
  • Tanjung Toro Padang. Tanjung ini merupakan bagian dari Pulau Flores yang menjorok ke laut dan membentuk sebuah tanjung. Situs ini didominasi oleh acropora dan soft coral, sementara di daratarannya terdapat spesies komodo kecil yang oleh penduduk setempat disebut mbou. Mbou hidup liar dan kerap mendekati desa untuk berburu ayam, anjing, atau kambing.
  • Pulau Wire. Berlokasi tepat di depan Kampung Oting Bajo, pemukiman nelayan Bajo asal Sulawesi Selatan, pulau ini dikelilingi hutan bakau, terutama di sisi baratnya, sehingga membuat perairannya agak keruh. Penggemar fotografi biasa datang ke sini ketika matahari terbit untuk memotret suasana kampung yang eksotis berlatar hutan bakau.
  • Pulau Lainjawa. Bila snorkeling di sini, bersiaplah melihat surgeonfish dan anglefish, selain Napoleon Wrasse dan belut laut raksasa yang panjangnya mencapai dua meter.
  • Pulau Ontoloe. Merupakan pulau terbesar di Taman Laut 17 Pulau Riung, Pulau Ontoloe memiliki hutan bakau yang menjadi rumah bagi koloni besar kelelawar, sehingga dijuluki Pulau Kelelawar atau Pulau Kalong. Rombongan kelelawar meninggalkan pulau setiap senja untuk mencari makanan dan kembali ke sarang sebelum matahari terbit. Mengunjungi pulau ini harus ketika air pasang, yaitu sekitar pukul 11:00, karena terumbu karang di tepi hutan bakau sangat dangkal dan kapal sulit mendekat bila air sedang surut.
  • Pulau Wongkoroe. Terletak di antara Pulau Ontoloe dan Toro Padang, pulau ini memiliki taman karang lunak dan acropora pada kedalaman tiga meter. Di situs selam ini juga terdapat patahan yang yang melebar sejauh sepuluh meter dan membentuk barisan karang penghalang.

Teks: Melinda Yuliani

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here