Grab, Super App untuk Kebutuhan Sehari-hari

Enam tahun setelah Grab beroperasi, perusahaan yang telah resmi menjadi decacorn pertama di Asia Tenggara pasca menerima investasi senilai lebih dari satu miliar dolar AS ini kini beroperasi di 336 kota di 8 negara ASEAN. Sejak berdirinya, Grab telah melayani tiga miliar perjalanan dari 138 juta unduhan aplikasi.

Di Indonesia sendiri, sejak lima tahun lalu yang hanya beroperasi di 12 kota, ini Grab tersedia di 222 kota dengan menggandeng lima juta mitra yang melayani 70 persen kebutuhan pasar akan kebutuhan taksi online dan 60 persen ojek online. Pasca disuntikkannya dana investasi dari SoftBank Vision Fund, kini Grab tak lagi hanya menjadi perusahaan transportasi online dan turunannya (layanan pesan antar makanan dan barang), namun juga ingin melayani pelanggannya dari sejak mereka bangun tidur hingga akan tidur lagi, termasuk bagi para penyandang disabilitas.

Grab juga memiliki layanan GrabGerak yang armadanya didedikasikan untuk mendukung mobilitas para penyandang difabel. Kini GrabGerak hanya tersedia di Jabodetabek dan Yogyakarta, namun akan ditambahkan di kota-kota lain di Indonesia seiring waktu dan permintaan. Fitur terbaru yang akan dapat dinikmati pengguna adalah Trip Planner, di mana mereka dapat merancang perjalanan sesuai beragam pilihan moda transportasi umum beserta kisaran waktu dan harga. Itu semua masih akan ditambahkan segera, melalui aplikasi Grab, pengguna dapat memesan hotel secara daring dengan menggandeng booking.com dan layanan kesehatan online, berhubung kedua kebutuhan ini adalah hal yang cukup sering diakses warga urban.

Perbaharui Layanan, Tingkatkan Keamanan

Grab telah memiliki fitur Share My Ride, tombol darurat, GrabChat (yang telah ditambahkan fitur pesan foto dan suara), dan penyamaran nomor telepon, sehingga aman dan nyaman bagi penumpang maupun pengemudi. Pada semester pertama 2019, Grab akan meluncurkan fitur keamanan baru untuk melindungi pengguna, seperti meningkatkan proses verifikasi penumpang, memungkinkan deteksi, dan intervensi langsung di saat darurat dalam perjalanan, hingga memanfaatkan kemampuan machine learning untuk memastikan pengemudi dan penumpang dapat bertemu dengan metode paling aman.

Kini, mitra pengemudi harus melakukan proses verifikasi pemindaian wajah sebelum dapat menerima sebuah perjalanan, begitu pun dengan para penumpang. Sedangkan untuk menyaring pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang terlibat dalam tindak penipuan yang membahayakan pengguna dan pendapatan mitra pengemudi, Grab telah menambahkan fitur deteksi aplikasi tindak penipuan.

Grab juga telah bekerja sama dengan UN Women dan Komisi Nasional Anti Kekerasa terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) di Indonesia untuk mengembangkan praktik terbaik dalam mengelola dan mencegah terjadinya insiden serta mengajarkan mitra pengemudi tentang pedoman antikekerasan seksual. Bagi penumpang dan pengemudi yang pernah mengalami kekerasan seksual, Grab pun memberikan dukungannya dengan menggandeng Yayasan Pulih, sebuah organisasi nirlaba di Indonesia yang berkecimpung memberikan konseling psikologis serta bantuan sosial bagi para korban kekerasan seksual.

Dengan semakin bertambahnya fitur untuk menjadi Super App yang berguna dalam kehidupan sehari-hari, Grab juga hadir untuk memperbaiki kehidupan dengan memberikan lapangan pekerja untuk memperkecil jurang kesejahteraan, membina talenta-talenta lokal di bidang teknologi (Grab memiliki pusat riset di Indonesia yang memperkerjakan sekitar 200 orang), dan membantu beragam perusahaan start-up berakselarasi sehinggga mendorong Indonesia menjadi ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara. Untuk mendorong pertumbuhan pariwisata Indonesia, Grab juga bekerja sama dengan Wonderful Indonesia (Kementerian Pariwisata) untuk menyediakan konten tentang berbagai tempat menarik yang patut dikunjungi di Indonesia di aplikasi Grab di Malaysia dan Singapura.



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here