Kolam Teratai ala Monet

Lukisan Claude Monet yang paling terkenal adalah penggambaran sebuah kolam mungil yang dipenuhi bunga teratai (water lilies) aneka warna. Kadang di permukaan kolamnya terdapat bayangan awan atau semburat langit senja, sehingga walau ia hanya menggambarkan objek yang itu-itu saja, namun setiap lukisan memberikan mood yang berbeda.

Sumber Inspirasi

Konon Monet menghabiskan tiga puluh tahun terakhir hidupnya untuk melukis kolam di rumahnya yang ada di Giverny, sebuah kota kecil sekitar 80 kilometer dari Paris, tempat Sungai Epte bertemu dengan Sungai Seine yang terkenal. Setelah melihat kecantikan Giverny dari jendela kereta yang ditumpanginya, Monet langsung jatuh cinta dan tak lama, ia memboyong seluruh keluarganya untuk tinggal di sana. Baru pada tahun 1890 ia memiliki uang untuk membeli rumah megah yang dikelilingi taman. Dibantu seorang tukang kebun, ia kemudian membangun sebuah kolam yang dihiasi bunga teratai dan sebuah jembatan bergaya Jepang.

Setelah kolam selesai dibangun, Monet sering menghabiskan waktu untuk melukis bunga teratai yang mengapung di permukaannya dari berbagai sudut. Hebatnya, ia masih terus melukis saat menderita katarak hingga wafat di tahun 1926 dan meninggalkan sekitar 250 lukisan bertema bunga teratai.

Dari sejumlah lukisan bunga teratainya, yang paling terkenal adalah yang berjudul Water Lilies, Green Reflections yang dibuat antara tahun 1920 hingga 1926. Menggabungkan beberapa lukisan hingga sepanjang 8,5 meter, rangkaian ini menggambarkan pergerakan teratai secara perlahan sehingga menimbulkan efek riak di air yang berwarna hijau. Monet menghadiahkan lukisan ini kepada pemerintah Prancis ketika negaranya memenangkan Perang Dunia I.

Dibanjiri Pengunjung

Kini rumah peninggalan Claude Monet di Giverny telah diubah menjadi museum yang kerap didatangi turis dari seluruh dunia, terutama di musim panas ketika teratai di kolamnya sedang bermekaran. Kolam yang sering dilukis Monet pun telah direnovasi dan teratainya telah ditanam ulang. Pengunjung kemudian banyak yang mengikuti jejak Monet untuk melukis di tepi kolam.

Ruang makan bercat kuning menyala serta dapurnya yang bercat biru cerah adalah bagian dari rumahnya di Giverny yang menjadi favorit pengunjung. Dari jendela di kamar tidur Monet, tampak kolam teratai yang menjadi sumber inspirasinya. Mungkin di situ pulalah ia terpikir untuk hanya melukiskan kolam teratai selama bertahun-tahun. Monet sendiri pernah berkata bahwa yang menjadi masterpiece bukanlah lukisannya, melainkan taman air yang ia bangun.

Lukisan kolam teratai Monet disimpan di beberapa museum terkenal di seluruh dunia, seperti Musée d’Orsay, Musée de l’Orangerie, dan Musée Marmottan Monet, Prancis; Metropolitan Museum of Art, New York; Chichu Art Museum, Jepang; Municipal Museum, Belanda; The Winterthur Museum of Art, Swiss; dan National Gallery, Inggris. Salah satu lukisan teratai Monet pernah terjual seharga 18,5 juta dolar AS di rumah lelang Sotheby’s London pada 2007. Setahun berselang, lukisan lainnya juga terjual dengan harga 43,8 juta dolar AS di rumah lelang Christie’s, New York, yang penjualannya disumbangkan ke Sekolah Hackley di pinggiran kota Tarrytown, New York.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here