Starbucks Buka Coffee Sanctuary di Bali

Starbucks membuka Starbucks Coffee Sanctuary di Dewata Bali, gerai terbesarnya di Asia Tenggara pada 12 Januari 2019. Gerai ini ditujukan untuk merayakan proses perjalanan kopi dari benih hingga ke cangkir (third wave coffee) yang sedang menjadi tren masyarakat dunia, seiring semakin kritisnya masyarakat untuk mengetahui asal makanan maupun minuman yang mereka konsumsi.

Dengan membuka satu-satunya Coffee Sanctuary di Indonesia, Starbucks Indonesia melalui kemitraan dengan PT. Sari Coffee Indonesia ingin menunjukkan keahliannya setelah 16 tahun berinovasi dalam hal desain, customer experience, dan pengaruh positif bagi komunitas.

Gerai Starbucks Dewata pun merupakan bentuk penghormatan terhadap peran penting Indonesia, negara penghasil kopi Arabika keempat terbesar di dunia, yang berkontribusi mempersembahkan kopi berkualitas tinggi untuk pelanggan-pelanggan Starbucks, termasuk single-origin Sumatra yang terkenal dan telah menjadi bagian penting bagi Starbucks sejak 1971.

“Kami mulai memakai kopi Indonesia sejak lebih dari empat dekade lalu,” ujar Kevin Johnson, CEO Starbucks Coffee Company.  “Starbucks Coffee Sanctuary di Dewata Bali menegaskan komitmen kami terhadap budaya kopi Indonesia yang kaya dan penciptaan momen-momen yang menghubungkan mitra dengan pelanggan kami. Coffee Sanctuary merupakan gerai Starbucks Reserve Bar yang ke-10 di Indonesia, yang merupakan salah satu dari 185 gerai terbaik di dunia, dengan yang terbanyak berada di Asia.”

Tawarkan Pengalaman Unik

Dirancang sebagai sebuah Coffee Sanctuary di atas lahan seluas 1.850 kaki persegi di bangunan lantai dua, gerai Starbucks Dewata menonjolkan craftmanship dan pengalaman minum kopi yang tiada duanya karena semua indra akan dimanjakan. Bila membawa kendaraan, berjalan seusai memarkir kendaraan, mata akan disambut dengan kebun kopi mungil seluas 1.000 meter persegi, yang merupakan ukuran perkebunan di Indonesia pada umumnya.

Di dalam gerai, pengunjung tak hanya dibuai dengan interior yang tertata apik dengan menonjolkan kerajinan dan budaya setempat (misalnya saja, kayu di meja barnya terbuat dari kayu berlapis-lapis menyerupai sawah terasering di Bali), namun juga lebih dari 100 jenis makanan, merchandise dan racikan minuman unik yang hanya ada di Starbucks Dewata Bali, termasuk Lavender Latte yang terbuat dari espresso, sirup lavender, dan susu.

“Bali adalah primadona pariwisata Indonesia, sehingga tempat terbaik untuk mengedukasi wisatawan tentang kopi dan budaya Indonesia memang di sinilah yang terbaik. Berlokasi di Sunset Road yang tak jauh dari bandara, bukan di Kintamani atau Bedugul yang jauh, pun menawarkan kemudahan akses bagi para wisatawan untuk menikmati proses coffee journey dari benih hingga ke cangkir di Coffee Sanctuary yang unik ini,” Tutur Anthony Cottan, Direktur PT Sari Coffee Indonesia yang memegang lisensi Starbucks di Indonesia.

Di gerai ini juga terdapat pusat pengupasan dan pencucian biji kopi yang dapat melibatkan pengunjung. Di dalam gerai, Reserve bar yang sangat luas memberikan pengunjung pengalaman unik untuk menyesap kopi Starbucks Reserve dalam takaran kecil. Pusat pembibitan kopi Starbucks berlokasi di lantai dua dan berkonsep rumah kaca serta beratapkan panel kaca untuk memberikan pengalaman open air.

Di tempat ini, pelanggan dapat melihat tahap awal dalam perjalanan kopi dari benih hingga ke cangkir, dan  memperdalam pengetahuan mereka mengenai bagaimana merawat pohon-pohon kopi bersama petani setempat di Bali. Di sebelah ruang pembibitan, terdapat ruang untuk mencicipi kopi sebagaimana ahli-ahli kopi, yaitu tanpa menggunakan saringan – hanya kopi dan air – sehingga keunikan cita rasa kopi dapat jelas terasa.

Bagi yang menginginkan pengalaman lebih kaya, pengunjung dapat berinteraksi dengan interactive video wall dan mengetahui bagaimana kopi ditanam, diproses, dipanggang, dikirim dan diseduh menjadi secangkir espresso yang nikmat. Di lantai dua, terdapat media room dengan dua dinding video yang menunjukkan hasil kerja petani yang dikelola Starbucks melalui Farmer Support Center (FSC) di Sumatra di bawah pimpinan ahli agronomi Dr. Surip Mawardi.

Dukung Petani Lokal

Pada 2015, Starbucks membuka FSC di Berastagi, Sumatra Utara untuk mengembangkan varietas kopi tahan penyakit dan menjadikan kopi produk pertanian berkelanjutan pertama di dunia. FSC di Sumatra adalah salah satu dari sembilan fasilitas yang ada di dunia, termasuk Tiongkok, yang menawarkan bantuan agronomi secara open-source dan dukungan bagi petani kopi regional untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pohon kopi mereka.

Selain itu, Starbucks Indonesia telah menyumbangkan lebih dari 330.000 bibit kopi beserta bantuan teknis kepada petani kecil. Bersama inisiatif yang didorong secara lokal untuk mendukung perbaikan pertanian, Starbucks berkomitmen untuk menyumbangkan 100.000 bibit kopi setiap tahun melalui kemitraan dengan FSC.

Bila berada di Bali, sempatkanlah kunjungan untuk bersantai di tempat  yang interiornya dirancang bersama para pengrajin dan seniman lokal untuk memberikan penghormatan terhadap kopi di Indonesia ini. Hal ini direfleksikan melalui pahatan kayu yang menggambarkan budaya dan arsitektur enam lokasi penghasil kopi di Indonesia.

Sebuah mural setinggi dua lantai di belakang pun didedikasikan bagi petani-petani lokal yang  menjaga dan melindungi biji kopi pada setiap tahapan perjalanannya menuju Starbucks. Sedangkan biji-biji kopi Indonesia yang hanya ada di gerai ini adalah dari Bali, Sumatera, dan Jawa Barat. 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here