Pesona Suku Asli Jadi Fokus Pariwisata Filipina

Filipina adalah rumah bagi 7.107 pulau dan lebih dari 175 kelompok etnolinguistik. Ini berarti bahwa ada banyak peluang di pulau-pulau itu untuk berinteraksi dengan kelompok etnis yang masih mempraktikkan cara hidup tradisional.

Department of Tourism (DOT) Filipina tengah mempromosikan keragaman budaya yang ada di negara tersebut sebagai daya tarik utama pariwisata. Harapannya, selain meningkatkan kunjungan wisatawan, pemerintah juga dapat memperkenalkan keunikan suku-suku yang ada di Filipina.

Suku Bajau, misalnya, merupakan salah satu dari kebanyakan suku di Filipina yang mengekspresikan ciri khas budaya mereka melalui kain tenun. Berasal dari Kepulauan Sulu di selatan Filipina, suku nomaden yang hidup di atas laut ini juga terkenal akan qlayar kapalnya yang berwarna-warni. Mayoritas orang Bajau mempraktikkan Islam serta memiliki lagu dan tarian tradisional mereka sendiri.

Di utara Filipina, ada orang Ifugao (nama kolektif dari beberapa kelompok etnis Austronesia di Filipina) yang mendiami wilayah pegunungan Cordillera. Terkenal sebagai petani padi, mereka jugalah yang membangun teras padi Banaue, salah satu daya tarik arsitektur dan bersejarah paling terkenal di Fililpina.

Lumad adalah istilah yang merujuk pada suku-suku yang tinggal di timur Mindanao. Suku ini terutama terkenal dengan musik tradisionalnya yang dimainkan dengan instrumen unik berbahan material lokal.

Sementara dari kota Davao di Mindanao, pengunjung dapat menuju Pulau Samal untuk mengunjungi desa suku Tagbaobo. Di sini, mereka dapat ikut serta dalam pesta adat untuk menyantap makanan laut hasil tangkapan nelayan setempat maupun mencicipi berbagai penganan manis berbahan tepung beras. Anak-anak lokal juga akan menampilkan tarian tradisional, dan melalui pemandu, pejalan dapat mendengar tradisi dan cerita rakyat setempat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here