6 Tipe Pejalan yang Bakal Ditemui di Hostel

Hostel sudah ada jauh sebelum Airbnb hadir, dan hingga kini pun, masih menjadi pilihan populer bagi wisatawan yang memiliki anggaran liburan terbatas. Lokasinya tak kalah strategis dengan hotel-hotel berbintang lainnya dengan fasilitas seperti dapur umum yang juga memudahkan pejalan untuk menghemat pengeluaran, selain di sini jugalah mereka dapat bertemu dengan berbagai orang dari latar belakang yang berbeda.

Tak hanya mendengarkan cerita-cerita seru tentang pengalaman liburan mereka, sesama tamu hostel pun dapat merangkap sebagai teman minum, teman kencan makan malam, ataupun teman untuk pergi bersama-sama ke suatu tempat. Terkadang mereka bahkan menjadi teman sejati yang bakal ditemui bahkan saat sedang tidak bepergian.

Namun, Anda juga mungkin menemukan beberapa hal yang kurang menyenangkan. Bila sering menginap di hostel, Anda tentu sudah akrab dengan orang-orang seperti berikut ini.

  • Tidak memahami konsep ruang pribadi

Kecuali menyewa kamar privat, kemungkinan besar Anda akan berakhir di kamar tipe asrama dengan kapasitas enam orang. Tetapi selalu ada seseorang yang memperlakukan seluruh ruangan sebagai kamar tidur mereka sendiri, entah dengan meletakkan pakaian kotor dan handuk basah sembarangan di lantai, atau bahkan di tempat tidur Anda.

Bila hal ini terjadi, mintalah orang tersebut untuk membersihkannya, dan bila terulang lagi, letakkan barang-barang yang berceceran di tempat tidur mereka dan jangan biarkan hal tersebut merusak suasana hati Anda.

  • Orang yang tidak suka mandi

Saat tinggal di hostel, Anda akan segera menyadari bahwa beberapa orang tidak rutin mandi. Hal ini akan menjadi masalah besar bila Anda tinggal di ruangan yang sama dengan mereka. Meskipun bukan tugas Anda untuk memberi tahu mereka kapan harus mandi, Anda dapat menyindir secara halus saat berada seruangan, seperti, “Ini bau apa ya?” sambil memandang mereka – atau melebih-lebihkan betapa bersihnya kamar mandi di hostel tersebut, atau betapa senangnya Anda dapat menikmati perlengkapan mandi gratis. Siapa tahu mereka tergerak untuk mandi.

  • Orang yang suka mengobrol panjang

Tak perlu tinggal di hostel, bahkan bila sedang berada di tempat yang sama dengan tipe orang seperti ini sudah cukup membuat kita kesulitan untuk menghindari pertanyaan mereka. Bila sedang berminat mengobrol panjang, bagus. Mungkin itu adalah topik yang Anda minati atau Anda ingin belajar sesuatu yang baru.  Namun bila percakapan beralih ke genre yang tidak Anda sukai atau berkesempatan untuk merusak suasana hati Anda, arahkan ke topik lain – atau langsung saja katakan bahwa Anda sudah cukup mengobrol dan tinggalkan mereka.

  • Sekelompok pemuda yang berisik hingga larut malam

Bila kebetulan berada di kamar yang sama dengan orang-orang seperti ini, mintalah pada resepsionis untuk memindahkan kamar. Bila tidak memungkinkan, mintalah langsung kepada mereka untuk tidak berisik atau mengobrol di luar kamar agar Anda dapat berisirahat dengan baik.

  • Orang yang sok tahu

Tidak ada yang lebih berharga daripada mendapatkan saran perjalanan dari penjelajah berpengalaman dan ahli perjalanan. Tetapi tidak ada yang lebih menyebalkan selain mendengarkan seorang pemula yang belum pernah ke negara tujuan sebelumnya, lalu mengoceh tentang apa yang harus Anda lakukan, yang biasanya telah ia baca terlebih dahulu dari buku panduan. Jadi, cukup ingat beberapa poin yang Anda suka, lalu anggukkan kepala dengan sopan saat mendengarkan.

  • Orang yang tak pernah meninggalkan hostel

Ini bukan hal yang buruk, namun benar-benar aneh, mengingat sebagian besar orang melakukan perjalanan untuk mengenal budaya baru, entah dari segi kesenian, warisan sejarah, maupun makanan khasnya. Bila Anda melihat seseorang yang tidak meninggalkan hostel dan tidak sedang melakukan hal lain, ajaklah mereka mengobrol. Mereka mungkin ingin mengeksplor kota namun terlalu takut untuk pergi sendirian.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here