Benarkah Trump Mempengaruhi Industri Pariwisata di Amerika?

Global Business Travel Association menyebutkan bahwa Amerika Serikat kehilangan 140 juta pound dalam seminggu setelah jumlah kunjungan internasional ke negara tersebut turun sebanyak lima persen. Organisasi Pariwisata Dunia PBB (UNWTO) juga mengatakan bahwa kedatangan wisatawan turun empat persen dalam enam bulan pertama di tahun 2017 setelah pelantikan Trump.

Turunnya jumlah pengunjung ini kemudian dinamai “Trump Slump” dan dilihat sebagai konsekuensi dari gaya blak-blakan sang Presiden dan upaya untuk melarang wisatawan dari tujuh negara mayoritas Muslim untuk memasuki AS.

Namun, Tom Garzilli selaku direktur pemasaran untuk Brand USA, dewan pariwisata negara itu, mengatakan bahwa Trump tidak membuat jumlah wisatawan turun.

“Masalah penurunan wisata ini melampaui masalah politik,” katanya. “Semakin banyak orang yang kini gemar bepergian, dan mereka ingin mendapatkan pengalaman yang unik di tempat tujuan. Kami tahu bahwa kami menawarkan hal tersebut, dan merupakan tugas kami untuk meningkatkan pariwisata kembali dengan menginspirasi banyak orang.”

Meskipun berbagai otoritas sebelumnya melaporkan penurunan kedatangan internasional ke AS, Kantor Perjalanan dan Pariwisata Nasional di Amerika baru-baru ini menyatakan bahwa negara ini sebenarnya mengalami pertumbuhan sebesar 0,7 persen di tahun 2017 menjadi 76,9 juta wisatawan. Sementara di 2016, jumlah wisatawan mengalami penurunan sebesar dua persen, penurunan pertama yang terjadi sejak 2009.

Garzilli yakin AS akan mengalami pertumbuhan pariwisata yang berkelanjutan di tahun-tahun mendatang. “Apa yang benar-benar saya pelajari selama lima tahun saya di Brand USA adalah meyakinkan dunia bahwa mereka benar-benar mencintai Amerika,” katanya. “Dunia ingin mengenal dan mengunjungi Amerika, dan tugas kami adalah menginspirasi mereka untuk merencanakan dan melakukan perjalanan tersebut.”

Bukti lebih lanjut tentang penurunan minat dalam perjalanan ke Amerika diungkap oleh Kayak. Situs pembanding penerbangan tersebut menemukan bahwa terjadi penurunan permintaan penerbangan ke kota-kota utama di AS, seperti San Francisco, Orlando, dan Las Vegas.

Garzilli mengatakan rute baru ke kota-kota sekunder, seperti Nasville, bakal membantu membuka negara ini untuk wisatawan asing. Ke depannya, Garzilli dan timnya juga akan menyoroti sejumlah destinasi tertentu di mana turis dapat menjangkau banyak tempat sekaligus dengan mudah.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here