Prediksi Tren Perjalanan di 2019

Tren perjalanan selalu berubah dari tahun ke tahun. Semakin mudah dan terjangkaunya akses dan akomodasi membuat wisata menjadi salah satu prioritas dalam hidup. Apalagi perjalanan memungkinkan pejalan untuk mengenal banyak hal baru, mulai dari tempat, makanan, hingga penduduknya, sehingga pengalaman hidup pun semakin lengkap.

Dikutip dari Exodus Travels, inilah sejumlah prediksi mengenai tren wisata yang bakal marak terjadi di 2019.

Menu Diet Tak Lagi Membatasi Perjalanan

Seiring meningkatnya pejalan yang mencari menu diet, opsi kuliner pun tak lagi terbatas. Mereka yang mengidap celiac (penyakit autoimun yang terjadi akibat mengonsumsi gluten) tak lagi kesulitan saat mencari piza bebas gula di Sisilia, sementara para vegan pun dapat menikmati banyak opsi menu sehat dan lezat saat mengeksplor Hoi An.

Pejalan Lebih Bertanggung Jawab 

Para pelancong kini lebih sadar akan dampak lingkungan dan lebih berhati-hati terhadap jejak kaki yang mereka tinggalkan. Mereka juga mencari operator tur terkemuka yang mendukung pariwisata berdampak rendah dan berbasis komunitas.

Set Jetting Makin Populer

Para pejalan barangkali telah mendengar tentang tujuan berikutnya yang akan semakin populer di tahun berikutnya, dari Chile yang terkenal akan keberagaman lanskapnya hingga Malta dengan sederet pantainya yang belum terjamah. Namun Hollywood telah membuktikan bahwa film-film blockbuster populer akan menginspirasi para pelancong untuk menjelajahi tempat-tempat yang muncul dalam film tersebut, di mana tren ini dikenal sebagai “set jetting”.

Selama 2018, misalnya, ada “Tomb Raider” dengan latar Table Mountain di Cape Town, “Solo: A Star Wars Story” dengan pegunungan Dolomites yang menawan di Italia, “Jurassic World: Fallen Kingdom” dengan surga tropis Hawaii, dan “Mamma Mia! Here We Go Again” dengan pesisir Dalmasia di Kroasia.

Tak Sekadar “Vacation”

Sesi jogging seringnya terlupa saat liburan karena ingin menikmati tidur yang lebih panjang atau makanan lezat sepanjang hari. Padahal, ada cara tersendiri untuk memastikan agar tubuh tetap sehat meski sedang berlibur. Tren ini disebut fitcation yang memadukan kata “fitness” dan “vacation”. Fitcation ini terutama cocok bagi para pejalan yang aktif dan selalu tertantang untuk membakar kalori, namun di saat yang sama tetap dapat menikmati panorama yang indah dan mengenal budaya setempat.

Makin Banyak Pejalan Wanita

Semakin banyak wanita yang mencari pengalaman yang memberdayakan dan tempat yang aman untuk terhubung dengan para pejalan lainnya yang berpikiran serupa, dan secara aktif membuat perbedaan kecil untuk dunia. Permintaan tur khusus wanita pun akan terus meningkat di tahun 2019.

Mengunjungi Keajaiban Alam yang Berada di Bawah Radar Turis 

Nama Machu Picchu mungkin sudah tak asing lagi terdengar, begitu pula Victoria Falls di Afrika Selatan yang merupakan air terjun terbesar di dunia – namun karena pariwisata kian meningkat di tujuan yang dapat diakses dengan baik ini, para pelancong kini mencari tempat yang masih berada di bawah radar turis untuk menghindari keramaian, seperti berikut ini.

  • Amboró National Park, Bolivia – Semua orang tahu tentang dataran garam terbesar di dunia di Bolivia, tetapi Amboró National Park yang tak populer di kalangan turis ini merupakan salah satu taman nasional yang paling kaya dalam hal keragaman botani.
  • Valley of the Moon, Chile – Dengan ragam warna dan tekstur unik yang membuat pengunjung serasa berada di planet lain, tak heran bila Valley of the Moon merupakan keajaiban alam yang mengesankan untuk dilihat, terutama saat matahari terbenam.
  • Kravica Waterfalls, Bosnia – Tersembunyi di antara hutan terakhir di Eropa, atau tepatnya Sungai Trebižat, terdapat serangkaian air terjun yang keindahannya tak kalah dengan Iguazu Falls.
  • Kwang Si Falls, Laos – Kuang Si Falls adalah air terjun tiga tingkat yang mengalir sepanjang tahun dengan lokasi yang dapat dengan mudah dicapai karena hanya 29 kilometer dari Luang Prabang.

Makin Banyak Pejalan Independen

Self-guided tour kini semakin diminati, terutama bagi para petualang aktif yang suka mengeksplorasi secara mandiri tetapi tidak punya waktu untuk mempelajari peta, merencanakan perjalanan mereka, menghabiskan waktu untuk memesan hotel yang sempurna, serta memastikan mereka masih dapat mengenal budaya setempat dengan mengikuti sejumlah kegiatan lokal.

Mencari Destinasi Alternatif 

Seiring meningkatnya pariwisata di beberapa tujuan paling populer di seluruh dunia seperti Islandia dan Venesia, para pelancong kemudian mencari destinasi alternatif dengan sensasi atau pemandangan yang kurang lebih sama. Misalnya, alih-alih melihat Aurora Borealis di Islandia, mereka lebih memilih menikmatinya di Greenland atau Faroe Islands. Ketimbang hiking di Camino de Santiago, mereka menuju Francigena Way. Dan sebagai alternatif pulau-pulau di Yunani, mereka menyambangi sejumlah pulau dan pegunungan di Kroasia.

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here