Mirabilis, Pameran Seni dan Sejarah Avignon

Avignon merupakan kota di selatan Prancis yang memiliki sejumlah museum dan galeri seni, antara lain Calvet, Lapidaire, Requien, Petit Palais, dan Palais du Roure yang menampilkan koleksi meliputi artefak, lukisan, dan patung dari berbagai periode yang berasal dari hampir seluruh dunia. Sebagai bagian dari pengembangan seni, jajaran museum di Avignon untuk pertama kali menggelar pameran koleksi seni istimewa yang digelar di Great Chapel yang berada di dalam Palace of the Popes (Palais des Papes). Pameran yang dinamakan Mirabilis (Marvelous-Miracle) ini terdiri dari ratusan dokumen dari zaman prasejarah, koleksi etnik, seni modern, hingga karya-karya seni yang tak lazim ditemui, yang semuanya berasal dari museum-museum di Avignon.

Ide dasar dari pameran ini untuk menampilkan sisi lain dari koleksi-koleksi bersejarah yang dimiliki Avignon melalui sebuah pertunjukan desain yang ditangani oleh Christian Lacroix, seorang desainer asal Prancis. Pameran yang digelar dari 30 Juni 2018 hingga 13 Januari 2019 ini bertempat di sekitar Ruang Periode yang bernama Cabinet des Espritsin, yang merupakan bagian dari penghormatan kepada tiga pengaruh utama museum-museum di Avignon, yaitu Esprit Calvet (1728-1810), Esprit Requien (1758-1851), dan Jeanne de Flandreysy (1874-1959).

Mengenal Palace of the Popes

Dalam sejarah Avignon, nama Palace of the Popes tercatat sebagai salah satu bangunan abad pertengahan bergaya gotik yang terbesar dan terpenting di Prancis, bahkan di dunia. Dulunya sempat dijadikan benteng kemudian berganti peran sebagai istana, di mana bangunan ini didirikan Paus Clement V yang meninggalkan Roma pada 1309 setelah terjadi kekacauan pascapemilihannya sebagai pemimpin umat Katolik. Dikelilingi tembok setebal tiga meter, Palace of the Popes menjadi rumah bagi kekuasaan paus selama tujuh dekade.

Selain masif dalam segi ukuran dan luas, Palace of the Popes diketahui memiliki lukisan kapel dari abad ke-14 oleh Matteo Giovannetti dan Chambre du Cerf yang menggambarkan adegan perburuan pada masa itu. Istana yang ditetapkan sebagai Situs Warisan Dunia oleh UNESCO sejak 1995 ini kerap menjadi tuan rumah Festival d’Avignon yang rutin digelar selama tiga minggu, yang menampilkan pertunjukan seni tari dan drama.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here