10 Pantai Terindah di Dunia

Tidak mudah untuk menentukan 10 pantai terindah dari sekian banyak pantai di dunia, terutama untuk konsumsi pembaca Indonesia yang sudah terbiasa menikmati keindahan pantai-pantai di Nusantara. Pantai-pantai berikut kami pilih tidak saja karena indah bak pemandangan di kartu-kartu pos, namun juga memiliki aspek lain yang istimewa, entah karena pasirnya ekstra putih, karena formasi tebing di sekitarnya, benda-benda aneh yang berserakan di pasirnya, atau justru malah karena sederet larangan yang diberlakukan.

1. Whitehaven, Pulau Whitsunday, Queensland

Merupakan bagian dari Whitsunday Islands National Park, pantai sepanjang tujuh kilometer ini pernah dianugerahi gelar Pantai Terbersih di Australia karena memang kondisinya sangat terjaga, antara lain pengunjung dilarang membawa anjing dan merokok di sini. Yang membuat pasirnya putih berkilauan sehingga memberikan kesan bersih adalah kandungan 98 persen silica atau mineral campuran silicon dan oksigen yang bersifat tidak menyerap panas. Oleh karena itu, di hari yang terik, berjalan telanjang kaki di pasirnya pun akan tetap terasa nyaman.  Walau begitu, bebatuan di sini tidak mengandung silica, sehingga diduga pasir silicanya dibawa ke pantai ini oleh arus dari tempat lain secara bertahap selama jutaan tahun. Pantai Arlie, Shute Harbour, dan Pulau Hamilton adalah titik awal untuk menjelajah Pulau Whitsunday maupun pulau-pulau di sekitarnya yang berjumlah 74, dengan tersedianya feri, yacht, dan kapal pesiar mewah untuk disewa harian. Hanya saja, pengunjung harus datang dengan pemandu agar diberikan izin masuk dan hanya boleh berada di sini selama beberapa jam. Di utara Whithaven terdapat Hill Inlet, di mana pasirnya tampak membentuk motif unik karena arus pasang surut air. Pemandangan ini dapat disaksikan dari ketinggian di Tongue Point yang dapat diakses dengan berjalan menembus semak belukar. Di musim panas, bila ingin berenang di Pantai Whitehaven, waspadalah dengan ubur-ubur.

2. Balbulol, Raja Ampat

Balbulol menawarkan pemandangan spektakuler berupa deretan tebing karst yang mengelilingi sebuah pinnacle yang mencuat ke permukaan. Saat air laut surut, pinnacle tersebut seakan melayang di udara, berhubung bagian bawahnya terkikis air selama jutaan tahun, selain ilusi optik yang dihasilkan oleh perairan yang sebening kristal. Berada di laguna, situs yang populer di kawasan Misool untuk snorkeling ini bawah airnya rata tertutup terumbu karang yang sehat dan dihuni berbagai jenis ikan. Oleh karena itu, untuk snorkeling di sini harus berhati-hati. Berhubung perairannya dangkal, ketika terjun ke air tidak disarankan untuk loncat dari kapal dan ketika berenang dengan kaki katak, supaya tidak menggunakan kekuatan penuh ketika mengayuh. Hindari berkunjung ke Misool pada Juli hingga awal September, ketika angin bertiup kencang, melainkan rencanakan kunjungan di waktu terbaiknya, yaitu Oktober hingga April.

3. Shell Beach, Shark Bay, Western Australia

Pantai ini jika dilihat dari kejauhan nampak sama seperti pantai pada umumnya, berpasir putih bersih, ombak yang tenang, serta air yang jernih. Namun jika didekati, barulah terlihat bahwa yang berserakan di sini bukanlah butiran pasir, melainkan dari serakan cangkang kerang dari spesies Fragum erugatum. Terbentuk akibat proses alami selama ribuan tahun, kerang-kerang ini kemudian kelebihan populasi karena tingginya kadar garam dan tidak ada gangguan dari predator. Kerang-kerang ini tidak dapat bertahan ketika terjadi perubahan bentuk daratan dan ketinggian air laut, sehingga cangkang-cangkangnya menumpuk di sepanjang tepi pantai. Shell Beach berlokasi 45 kilometer ke arah tenggara dari Denham dan berada dalam kawasan Shark Bay yang merupakan Situs Warisan Dunia yang dilindungi UNESCO. Panjang pantainya yang mencapai 60 kilometer ini rata tertutup cangkang karang, bahkan hingga kedalaman 10 meter. Meski menjadi tujuan berlibur populer setiap musim panas, pengunjung tidak disarankan berenang di sini karena tidak tersedia penjaga pantai dan dilarang membawa kerang keluar pantai. Karena pecahan cangkang kerang-kerang ini dapat melukai kaki, dihimbau untuk mengenakan alas kaki ketika berjalan-jalan di sini.

4. Padar, Kepulauan Komodo

Padar yang terletak di antara Rinca dan Komodo merupakan pulau paling fotogenik di kawasan ini. Bentuknya memanjang dengan titik tertingginya di ujung utara, dari puncak tersebut akan terlihat bentuk pulau yang unik bagai punggung buaya dengan diapit laguna berpasir putih. Diperlukan trekking sekitar 30 menit ke puncak bukit dengan medan yang tidak terlalu berat. Pagi hari sebelum pukul 10:00 adalah saat terbaik untuk trekking di sini. Sesudah trekking, pantai mungil yang sepi (bila sedang tidak ada kapal pengunjung lain), akan menyediakan kolam renang pribadi untuk membasuh peluh. Beberapa meter dari bibir pantai terhampar karang indah yang dapat dinikmati dengan snorkeling. Walau tidak sebanyak di Komodo dan Rinca, namun Padar masih dihuni oleh komodo, sehingga tetaplah waspada ketika trekking atau snorkeling di sini.

5. Mawun, Lombok

Berada di sebuah teluk di selatan Lombok, Pantai Mawun berbentuk tapal kuda dan dikelilingi perbukitan yang warnanya berubah-ubah menyesuaikan musim, yaitu hijau di musim hujan dan kecokelatan di musim kemarau. Namun datang di musim apapun, asalkan matahari bersinar dan langit cerah, Pantai Mawun tetaplah menawan. Selain bermain di atas pasir sehalus tepung, pantai ini juga menyediakan kolam renang alami untuk berenang tanpa khawatir terseret ombak karena airnya yang tenang nyaris tanpa ombak, selain dangkal berdasar pasir, sehingga kaki dapat terbebas dari goresan karang. Meski diapit dua pantai, yaitu Pantai Kuta Lombok dan Pantai Selong Belanak, namun Pantai Mawun cenderung lebih sepi, padahal fasilitas tersedia di sini cukup lengkap, yaitu kursi malas berpayung, ruang ganti, hingga penjaja minuman segar dan makanan ringan. Biasanya pengunjung datang di pagi hari untuk berjemur  sambil membaca buku dan sesekali berfoto, kemudian meninggalkan tempat ini ketika matahari sudah tinggi di atas kepala.

6. Glass Beach, California, Amerika Serikat

Pada 1906, sepanjang garis pantai Fort Bragg merupakan lokasi pembuangan sampah, yang saking luasnya dijuluki The Dumps. Masyarakat di sini terbiasa melemparkan berbagai sampah, limbah sisa rumah tangga, hingga mobil rongsokan di sini, hingga pada 1967, pemerintah setempat memutuskan menutup area ini dan menggalakkan berbagai program pembersihan agar kondisi pantai dapat seperti sedia kala. Setelah pantai bersih, yang tersisa adalah pecahan halus botol kaca akibat abrasi, yang dari jauh tampak berkilauan dalam aneka warna. Pengunjung sesekali menggelar lomba mencari kerikil berwarna, yang setelah menemukannya harus dilemparkan kembali ke pantai, walau ada juga yang diam-diam mengambil untuk dibawa pulang, sehingga jumlahnya semakin berkurang dari tahun ke tahun. Pantai yang kini lebih dikenal dengan nama Glass Beach ini juga merupakan bagian dari MacKerricher State Park yang dilindungi.

7. Playa del Amor, Meksiko

Berlokasi di kawasan Islas Marietas National Park, Kepulauan Marieta, karena tersembunyi di bawah gua karang dan tidak terlihat dari luar, Playa del Amor disebut juga sebagai Pantai Tersembunyi. Pada Perang Dunia I, Kepulauan Marieta yang tidak berpenghuni merupakan target percobaan peledakan rudal milik Meksiko dan lubang di atas Playa del Amor konon tercipta oleh salah satu ledakan rudal percobaan tersebut. Baru pada 1960, Jacques Cousteau, seorang ahli oceanografi asal Prancis, memimpin kampanye untuk melindungi Kepulauan Marieta, sehingga kemudian  kepulauan ini ditetapkan sebagai taman nasional pada 2005. Dari luar, Playa del Amor hanya dapat diakses melalui celah gua ketika air sedang surut. Pengunjung pun harus sedikit menyelam untuk melewati celah tersebut. Pantai tersembunyi ini lebih mirip kolam renang alami yang minim ombak dengan air sebening kristal dan pantai berpasir putih. Untuk menjaga kelestarian, pengunjung dibatasi hanya 116 orang per hari dan itu pun hanya boleh berada menghabiskan waktu di sini selama 30 menit saja, sehingga para operator tur pun mengemas perjalanan ke Playa del Amor dengan aktivitas lain di sekitar kawasan ini, seperti snorkeling atau menyelam di Islas Marietas National Park yang menjadi lintasan bagi paus bungkuk, lumba-lumba, pari manta, dan penyu, sehingga ditetapkan sebagai cagar biosfer oleh UNESCO.

8. Byron Bay, Australia

Merupakan bekas lokasi perburuan paus, kini Byron Bay justru menjadi salah satu destinasi terbaik di Australia untuk melihat paus bungkuk dan sekawanan lumba-lumba setiap Mei hingga Oktober. Gulungan ombaknya yang menantang juga menarik para peselancar untuk menaklukkannya. Pantai utamanya memiliki akses mudah menuju bangkai kapal amunisi Tassie II yang teronggok di kedalaman tiga sehingga sembilan meter yang dapat dinikmati dengan snorkeling dan scuba diving. Situs lain untuk menikmati scuba diving adalah di Julian Rocks yang kerap dilewati kawanan penyu, selain memiliki setidaknya 500 spesies ikan. Bila ingin mencari pantai-pantai yang minim pengunjung, kunjungi Pantai Wategos dan Tallows yang dapat diakses dari Cape Byron Lighthouse dengan berjalan kaki atau naik sepeda sewaan.

9. Pasih Uug, Nusa Penida

Topografi Nusa Penida akan membuat siapapun merasa telah melihat pantai terindah di dunia. Dikelilingi sabana dengan kawanan sapi yang sedang merumput, Pasih Uug adalah karang yang terkena erosi air laut sehingga seiring waktu, membentuk lubang di tengahnya dan berfungsi sebagai pemecah ombak alami. Karena bentuknya tersebut, pantai ini dijuluki Broken Beach. Pengunjung dilarang berenang di sekitar tebing ini karena arus yang terkenal kuat dan dapat menarik siapa pun ke laut lepas, selain tak ada penjaga yang mengawasi. Namun tentu saja, larangan itu sesekali dilanggar oleh para pengunjung yang senang menantang maut. Tempat yang menawarkan objek foto menakjubkan ini juga berada tak jauh dari Manta Point, salah satu situs menyelam terkenal di Nusa Penida. Tak jarang, di perairan yang kaya plankton ini tampak pari manta berenang di permukaan.

10. Anse Source d’Argent, Seychelles

Pantai ini berlokasi di La Digue yang merupakan pulau ketiga terbesar dari 115 pulau yang tersebar di Seychelles. Pantainya meliuk membentuk bulan sabit dengan pasir putih dan serakan batu granit berukuran besar, yang seketika mengingatkan akan pantai-pantai di Belitung. Bedanya, pantai di La Digue ini tak berpenghuni, sehingga lebih bersih tanpa sampah dan lebih sepi, berhubung Seychelles memang belum menjadi destinasi wisata massal. Karena keindahannya, Anse Source d’Argent mendapat predikat sebagai pantai paling fotogenik di dunia dan beberapa film Hollywood pun telah menggunakan pantai ini sebagai lokasi pengambilan gambar, salah satunya film Cast Away (2000) yang dibintangi Tom Hanks. Perairannya di Seychelles sangat bening dan jarak pandang dalam airnya mencapai hingga 30 meter sehingga menjadikannya ideal untuk snorkeling setiap April hingga Mei dan Oktober hingga November. Dari bibir pantai Anse Source d’Argent, terdapat area snorkeling, yang walau kedalamannya hanya satu meter, namun dasar pasirnya dihuni moray eel kecil, pipefish, batfish, selain penyu pun kerap terlihat di sini.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here