Cap Go Meh Bogor, Pemersatu yang Selalu Ditunggu

Selain di Singkawang, dari tahun ke tahun, Bogor semakin serius menggarap penyelenggaraan Pesta Rakyat Cap Go Meh (CGM), sehingga gelaran ini patut menjadi agenda yang ditunggu-tunggu, sekaligus menjadi daya tarik bagi wisatawan dalam dan luar negeri. CGM 2018 yang merupakan puncak perayaan Imlek digelar pada 2 Maret dengan menampilkan parade budaya dan pertunjukan kesenian yang lebih meriah dari tahun-tahun sebelumnya.

Mengambil tema Ajang Budaya Pemersatu Bangsa, tahun ini selain menampilkan kesenian dari Purwakarta, Cianjur dan Ciamis, ditampilkan pula kesenian dari Kalimantan, Jawa Tengah, Madura, Sumatera Barat, dan Betawi demi memupuk semangat pluralisme. Itu semua masih ditambah seni kreasi bambu, kekayaan flora dan fauna di tataran Pakuan, serta ikon Bogor yang dikemas dalam bentuk kostum atau ornamen berwujud talas, kujang, bunga Raflesia, dan rusa.


Diperkirakan puluhan ribu masyarakat dan wisatawan akan memadati sepanjang Jalan Suryakencana, yang menjadi titik pusat perayaan pesta rakyat tersebut. Sebagai simbol semangat pluralisme dan kemajemukan, CGM 2018 juga akan dibuka dengan doa dari enam pemuka agama secara bergiliran. Pada CGM 2018, 30 menit sebelum parade dimulai hingga pukul 24:00, Jalan Suryakencana akan ditutup, sehingga lalu lintas dialihkan ke jalur lain.

CGM 2018 juga dihadiri oleh perwakilan dari beberapa negara, seperti Belanda, Jepang, Singapura, Taiwan dan Palestina, dengan harapan di tahun-tahun mendatang, pagelaran budaya ini dapat semakin dikenal dan semakin banyak wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bogor untuk menyaksikan Cap Go Meh.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here