Ke Prancis di Musim Dingin? Mengapa Tidak!

Kepopulerannya melalui berbagai latar kisah film dan novel terkenal, selain merupakan salah satu pusat mode dan kuliner dunia, membuat banyak warga Indonesia menjatuhkan Prancis sebagai destinasi pilihan, terutama bagi yang baru pertama kali ke Eropa. Bertetangga dengan Belgia, Luxembourg, Jerman, Swiss, Italia, Andora, dan Spanyol, dengan mudah pejalan mampir ke berbagai negara tersebut setelah atau sesudah menghabiskan waktu di Prancis.

“Memang masih belum banyak pejalan Indonesia yang hanya menjelajahi Prancis saja bila berwisata. Mereka masih suka mengunjungi beberapa negara yang berdekatan sekaligus ketika berwisata di Eropa. Walau begitu, biasanya kunjungan di Prancis yang paling lama, terutama di Paris,” jelas Winnalia Lim dari Atout France.

Bila selama ini saat terbaik mengunjungi Prancis adalah di musim panas, karena banyak digelarnya festival menarik, namun ternyata berlibur ke Prancis di musim dingin pun tak kalah memiliki sederet keunggulan, berikut di antaranya:

  1. Lebih Murah

Tiket pesawat dan hotel di musim dingin, kecuali menjelang liburan Natal dan Tahun Baru di bulan Desember, memang lebih murah. Dengan demikian, disarankan untuk merencanakan perjalanan musim dingin di November (belum terlalu dingin!), Januari, Februari, atau awal Maret untuk mendapatkan harga tiket yang lebih murah dan sebelum harga tiket kembali melonjak menjelang liburan Paskah. Selama musim dingin pun hotel-hotel biasanya menawarkan potongan harga, misalnya membayar dua malam untuk menginap tiga malam. Hotel-hotel juga memiliki harga high season dan low season, di mana di musim dingin adalah saat mendapatkan harga low season. Tanyakan hal ini ketika melakukan pemesanan, bila memesan secara langsung dengan pihak hotel.

2. Pasar Natal

Hadir selama Desember (di beberapa kota bahkan mulai akhir November), Pasar Natal selalu ditunggu-tunggu di beberapa negara Eropa karena selain merupakan ajang untuk berkumpul bersama teman, keluarga, dan handai taulan sambil menikmati berbagai hidangan khas setempat, seperti vin chaud (anggur merah dan putih yang direbus bersama rempah untuk menghangatkan tubuh) yang cuma ada menjelang Natal. Pasar musiman ini juga menjadi ajang bagi para pengrajin dan seniman untuk menjajakan karya-karya mereka. Dengan begitu, pergi ke pasar Natal adalah salah satu cara bagi warga untuk berburu hadiah Natal yang unik bagi teman, keluarga, dan handai taulan. Berbeda dengan pasar Natal di berbagai kota di Jerman, pasar Natal di Prancis juga menghadirkan banyak wahana permainan bagi seluruh keluarga, terutama anak-anak, dengan bianglala dan komidi putar sebagai yang paling populer.

3. Masakan Musim Dingin

Aneka masakan Prancis di musim dingin hadir dengan lebih “membumi”. Bila biasanya masakan Prancis lekat dengan presentasi gourmet yang indah, di musim dingin, hidangan rata-rata tersaji dengan garnish minimalis dan beragam hidangan tampil apa adanya: saus-saus kental dibiarkan saja menggenang di mangkuk atau daging dibiarkan dalam potongan besar (di musim dingin memang tubuh perlu asupan kalori lebih banyak). Truffle hitam yang langka dan akan langsung mengelevasi rasa berbagai jenis masakan juga biasanya dipanen di musim dingin, sehingga bersantap di Prancis di musim dingin, bersiaplah untuk menikmati “bumbu” yang istimewa ini.

4. Ski & Olahraga Musim Dingin

Kawasan Pegunungan Alpen Prancis menawarkan area ski terbaik kelas dunia di Les Trois Vallées, Paradiski Espace Killy, dan masih banyak lagi. Tak hanya menantang bagi professional, namun yang baru ingin belajar pun dapat memulainya di salah satu ski resor, seperti di Courchevel atau tempat yang ramah keluarga di Flaine dekat Mont Blanc. Didukung transportasi umum yang memadai dan terintegrasi, termasuk dari berbagai bandara di kota-kota terdekat, menuju resor ski bukanlah masalah. Semua resor ski pun memiliki instruktur yang dapat berbahasa Inggris, sekaligus yang berpengalaman melatih anak-anak maupun orang buta dan keterbatasan fisik lainnya. Tak hanya ski, di musim dingin, resor-resor ski ini juga kerap menggelar berbagai acara menarik, mulai dari kompetisi memahat es, hingga konser jazz atau musik klasik. Bagi yang tak ingin ski, dapat mencicipi snowshoeing, skiddoing, toboganning, dan skating, atau yang lebih ekstrem, seperti menyelam di es. Observatoire Midi-Pyrénées yang berada pada ketinggian 2.877 meter di atas permukaan laut di Pic du Midi de Bigorre, sejak 1878 menawarkan pemandangan pegunungan salju yang menakjubkan dan pengunjung dapat mengaksesnya naik kereta gantung dari Col de Tourmalet.

5. Pemandian Air Panas

Prancis memiliki beberapa kota yang mengunggulkan spa, seperti Vichy di Auvergne yang merupakan favorit Napoleon III untuk menikmati relaksasi sambil mandi air panas. Karena sering ke sana, ia pun kemudian memperbaiki infrastruktur di kota ini. Keberadaan mata air panas yang terbuka untuk umum juga dapat dinikmati di Pombieres-les-Bains, Vosges, Lorraine; Bourbon-l’Archambault di kawasan Auvergne yang indah; Aix-les-Bains di Savoie; dan Evian-les-Bains di tepi Danau Geneva. Bila menemui kota dengan kata yang diahiri “les-bains”, dapat dipastikan bahwa di kota tersebut tersedia spa dan sumber air panas alami. Tentu saja berendam air panas di musim dingin berkali-kali nikmatnya, sehingga di musim dingin, banyak hotel yang memiliki fasilitas spa pun menawarkan berbagai paket untuk menarik pengunjung.

6. Festival-festival Meriah

Perayaan musim dingin biasanya ditandai dengan kehadiran Nouveau Beaujolais, anggur yang diproduksi di Beaujolais, sekitar 30 kilometer timur laut Lyon, pada tengah malam di Kamis ketiga setiap November. Selama musim dingin, festival jazz dipindahkan ke berbagai lokasi indoor tanpa mengurangi kualitas penampil. Salah satu acara musim dingin yang terkenal adalah pertunjukan berkuda Cheval Passion di Avignon setiap Januari. Sedangkan di berbagai kawasan penghasil anggur, terutama Champagne dan Burgundy, berbagai festival digelar untuk menghormati Santo Vincent pada 22 Januari. Selama empat malam di awal Desember setiap tahun (tahun ini berlangsung 7 – 10 Desember) untuk mengenang mujizat Bunda Maria yang pernah terjadi di Lyon, diadakan Fete de Lumieres (Festival Cahaya). Berbagai bangunan, jalan, alun-alun, dan taman di Lyon dihiasi instalasi lampu menawan yang akan mengubah wajah kota bak negeri dongeng. Di kawasan selatan Prancis, musim dingin dirayakan dengan menggelar acara, seperti LeLimoux Carnival di pertengahan Januari. Sementara Festival Lemon di Menton menandai berakhirnya musim dingin dan berawalnya musim semi.

7. Merayakan Valentine

Menyandang julukan sebagai salah satu negara paling romantis di dunia, Hari Valentine memang dirayakan besar-besaran di seantero Prancis, terutama di Desa Roquemaure yang berada di tepi Sungai Rhone atau 12 kilometer di utara Avignon, tempat Santo Valentine konon pernah tinggal. Gereja di desa ini juga menyimpan relik dari martir pelindung para kekasih tersebut dan akan diarak sebelum Fete de Baiser (festival ciuman) yang dimulai pada Sabtu yang terdekat dengan tanggal 14 Februari. Festival dibuka oleh pastor setempat, kemudian warga desa (turis juga dapat ikut berpartisipasi!) yang berpakaian seperti pastor dan biarawati secara serentak saling berciuman. Karena desa ini juga merupakan penghasil anggur, maka anggur-anggur terbaik dan hidangan istimewa pun tersaji selama festival. Menjelang Hari Valentine, toko-toko di seluruh Prancis pun berlomba-lomba menawarkan promosi istimewa untuk berbagai barang untuk hadiah bagi orang-orang terkasih atau yang sedang diam-diam disukai.

8. Kehangatan Mediterania

Bagi yang ingin mencicipi musim dingin namun tak ingin berada di suhu yang ekstrem, Prancis memiliki kawasan Cote d’Azur yang terhampar di tepi Laut Mediterania. Musim dingin di sini suhunya tak pernah di bawah nol, sehingga warga masih dapat duduk-duduk di tepi pantai (di salah satu kursi biru yang ikonik di Promenade des Anglais bila berada di Nice) atau di salah satu kafe yang menggelar meja di luar ruangan. Salah satu kegiatan yang menarik untuk dilakukan di kawasan ini adalah naik mobil antik, yang beberapa modelnya pun convertible sehingga atapnya dapat dibuka, dari Nice ke Antibes untuk mengunjungi berbagai museum dan pasar di sana dengan melewati liukan jalan di tepi Laut Mediterania.

9. Paris Tampil Beda

Menjelang Natal, Paris yang dijuluki Kota Cahaya semakin bersimbah cahaya yang spektakuler dan toko-toko berlomba-lomba menyajikan dekorasi dan atraksi untuk menarik perhatian pengunjung. Galeries Lafayette, misalnya, dari tahun ke tahun menghadirkan pohon Natal raksasa dengan hiasan yang memukau. Begitupun Printemps Department Store yang di sekeliling etalasenya di Boulevard Haussman memuat berbagai tema unik yang bekerja sama dengan para tenant-nya. Di sepanjang jalan Champs-Elysées berhiaskan lampu-lampu yang membuatnya tampil lebih gemilang, selain Pasar Natal pun digelar di beberapa tempat di Paris. Sedangkan bila berkunjung ke Disneyland Paris, tak hanya dekorasi meriah yang menarik perhatian, namun berbagai acara istimewa pun dihadirkan agar pengunjung betah melewatkan hari dari pagi hingga malam. Untuk mencicipi meluncur di atas es, tersedia arena seluncur di udara terbuka di Hôtel de Ville dan Menara Eiffel.

10. Pesta Diskon

Musim diskon di Prancis berlangsung dari pertengahan Januari hingga pertengahan Februari. Di pesta diskon inilah saat yang tepat untuk berbelanja, karena toko-toko menjual murah stok dari musim lalu di berbagai department store ternama, seperti Galeries Lafayette dan Printemps. Warga Prancis biasanya tidak menyukai barang-barang dari musim terdahulu, namun bagi turis, tentunya hal ini merupakan kesempatan emas untuk mendapatkan barang-barang perancang ternama dengan harga yang terjangkau.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here