Air China Targetkan Jadi Maskapai Utama bagi Penumpang Lintas Negara

Mulai akhir Desember 2017 lalu, ada enam titik kedatangan di wilayah Beijing-Tianjin-Hebei, termasuk Beijing Capital International Airport, Tianjin Binhai International Airport, dan Shijiazhuang International Airport, yang membebaskan visa para penumpang asal 53 negara bila transit selama 144 jam. Kebijakan itu berlaku selama mereka memiliki tiket penerbangan lanjutan (connecting flight) untuk memasuki negara (atau wilayah) ketiga.

Adapun daftar negara yang dapat memperoleh layanan bebas visa saat transit selama 144 jam tersebut adalah Austria, Belgia, Republik Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Yunani, Jerman, Yunani, Hungary, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Polandia, Portugal, Slowakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Swiss, Rusia, Inggris Raya, Irlandia, Cyprus, Bulgaria, Rumania, Ukraina, Serbia, Kroasia, Bosnia dan Herzegovina, Montenegro, Makedonia, Albania, Monako, Belarusia, Amerika Serikat, Kanada, Brazil, Meksiko, Argentina, Cili, Australia, Selandia Baru, Korea Selatan, Jepang, Singapura, Brunei Darussalam, Uni Emirat Arab, dan Qatar.

Kebijakan tersebut membuat Air China kemudian meningkatkan produk dan layanannya demi menaikkan mutu operasional dan menyediakan kenyamanan terbaik bagi para penumpang ketika mereka memasuki Beijing. Merupakan anggota Star Alliance – yang membuat jumlah rutenya bertambah menjadi 1.330 tujuan di 192 negara – Air China juga bekerja sama dengan Beijing Capital International Airport untuk menghadirkan pengalaman transit yang bebas gangguan bagi para penumpang yang memasuki Beijing.

Selain itu, dengan kebijakan bebas visa selama 144 jam, Air China dapat menghadirkan berbagai produk pariwisata khusus guna memenuhi kebutuhan para penumpang. Bekerja sama dengan sejumlah agen pariwisata setempat di Beijing, berbagai produk ini memastikan turis dapat menjelajahi keindahan Tiongkok selama masa transit.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here