Mengapa Sebaiknya Tak Menunggang Gajah

Gajah Asia merupakan spesies terancam punah yang saat ini populasinya kurang dari 2.000 ekor di Thailand dan jumlahnya terus menurun akibat rusaknya habitat gajah, selain penangkapan dan perdagangan ilegal untuk keperluan pariwisata. Gajah liar perlu dijinakkan sebelum dapat ditunggangi dan proses penjinakannya berbeda dengan kuda liar, karena lebih brutal dan hanya dapat tercapai jika gajah dilatih sejak kecil.

Gajah liar tak akan membiarkan manusia menungganginya, sehingga dari kecil harus disiksa agar pasrah. Untuk keperluan inilah maka bayi-bayi gajah akan diambil dari ibu mereka dan dikurung di tempat yang sempit sehingga mereka susah bergerak. Bayi-bayi gajah ini juga akan dipukuli dengan rotan atau kayu yang di ujungnya diberi paku agar menurut, selain dibiarkan kelaparan dan sengaja dibuat kurang tidur.

Penyiksaan terhadap gajah tak berhenti setelah sang gajah menjadi jinak. Banyak camp gajah yang masih melakukan pemukulan untuk mengontrol gajah karena para pawing menginginkan gajah terus ketakutan agar mau disuruh melakukan apa saja. Menunggang gajah juga dapat menyebabkan hal yang fatal bagi gajah karena tulang punggung mereka memang tidak untuk menyangga tubuh manusia, walaupun gajah adalah hewan raksasa.

Turis dapat membantu konservasi gajah di Thailand dengan mengunjungi pusat konservasi yang sesungguhnya yang memperlakukan gajah sebagai hewan langka yang dilindungi. Mereka tidak akan mengizinkan gajah untuk ditunggangi dan lebih memfasilitasi interaksi dengan gajah daripada memberikan hiburan semata. Di tempat-tempat ini tidak ada sirkus, namun ada sesi bermain air bersama gajah di sungai.

Salah satu konservasi gajah yang diakui telah memfasilitasi interaksi etis dengan gajah adalah Elephants World di Kanchanaburi. Rekomendasi tempat lainnya adalah Baan Chang Elephant Park Elephant Nature Park di Chiang Mai dan Boon Lott’s Elephant Sanctuary di Sukhothai.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here